RIAU ONLINE, PANGKALAN KERINCI - Sejak 2014 silam, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menginisiasi Program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Programme (FFVP), ternyata efektif menekan angka kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di areal konsesi perusahaan di Provinsi Riau.
FFVP merupakan respon PT RAPP dan APRIL Group, terhadap anjuran pemerintah, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Polri, TNI dan BNPB, untuk ambil bagian dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla.
Program Desa Bebas Api tersebut turut mengajak dan menumbuhkan kepedulian masyarakat yang tinggal di desa-desa sekitar wilayah operasional PT RAPP akan bahaya dan dampak dari api, terutama penggunaan metode tebang bakar (slash-and-burn) untuk membuka lahan pertanian.
Hasilnya, insiden kebakaran setiap tahun di daerah FFVP terus berkurang. Pada 2014, area terbakar mencapai 0,18 persen dari total area yang dicakup. Setahun kemudian, 2015, 2016, dan 2017, turun masing-masing menjadi 0,01 persen, 0,07 persen dan 0,03 persen. Pada 2018, area terbakar kembali berkurang menjadi 0,02 persen dari total area dicakup.
FFVP merupakan bentuk kontinuitas mendukung pencegahan kebakaran PT RAPP. Program ini telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar berkat kolaborasi bersama pemangku kepentingan.
"Selain berkontribusi dalam mendukung program pemerintah, FFVP juga berhasil menurunkan angka kebakaran serta menekan angka terjadinya Karhutla dalam skala provinsi Riau," ujar Direktur Utama PT RAPP, Sihol Aritonang, pada acara Apel Penanggulangan Karhutla 2019 di Hanggar Bandara Khusus Sultan Syarif Harun Setia Negara PT RAPP, Kabupaten Pelalawan, Rabu, 26 juni 2019.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Kasubdit Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sunarno, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau Ervin Rizaldi.
Pada kesempatan sama, PT RAPP juga menggelar penandatanganan MoU dengan sembilan desa berada di bawah PT RAPP dan supply partner yaitu PT Sumatera Riang Lestari (SRL) untuk berpartisipasi dalam program FFVP.
Dari 9 desa, tiga desa di antaranya merupakan binaan RAPP, antara lain Ransang, Sungai Ara dan Pangkalan Terap berlokasi di Kabupaten Pelalawan.
Adapun enam desa berada di bawah SRL seperti Kelurahan Terkul dan Batu Panjang di Kabupaten Bengkalis, Tanjung Medang dan Sungai Gayung Kiri di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Teluk Kiambang dan Karya Tunas Jaya di Kabupaten Inhil.
PT RAPP juga memberikan penghargaan kepada 9 desa menjadi peserta pada 2018. Desa-desa tersebut terbukti dapat menjaga desanya dari karhutla.
Setiap desa diberikan apresiasi Rp 100 juta digunakan untuk keperluan pembangunan infrastruktur desa setempat. Kesembilan desa tersebut yaitu Dedap, Kudap, Bagan Melibur, Mayang Sari, Mekar Sari, Mekar Delima, Pelantai, Bumi Asri, Teluk Belitung.
FFVP terus mengalami kemajuan signifikan dilihat dari jumlah desa yang berpartisipasi pada program tersebut dan dampaknya terhadap penurunan angka kebakaran. Tercatat, hingga tahun ini, PT RAPP telah bermitra dengan 53 desa di 5 Kabupaten di Provinsi Riau. Ke-30 desa di antaranya menjadi peserta tahap desa bebas api mencakup total wilayah sekitar 600 ribu hektare.
Program ini memiliki 5 elemen utama antara lain penghargaan kepada desa tidak terjadi kebakaran selama 3 bulan, keterlibatan crew leader mendukung pencegahan kebakaran, memberikan bantuan pembukaan lahan melalui peralatan pertanian, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar serta pemantauan kualitas udara melalui perangkat PM10 di 7 desa.
Direktur Utama Sumatera Riang Lestari (SRL) Syamsul Bahri mengatakan kerja sama antara SRL selaku mitra pemasok PT RAPP tidak hanya dapat mendukung program pencegahan karhutla yang digalakkan pemerintah namun juga dapat menjamin ketersediaan bahan baku kepada APRIL.