Laporan: Dwi Fatimah
RIAUONLINE, PEKANBARU - Sebagai pasangan, wajar bila sering beradu argumen. Tak jarang sampai menimbulkan konflik dengan pasangan. Hal itu karena dua individu memiliki sifat dan karakter yang berbeda.
Konflik seperti perdebatan kecil atau pertengkaran sebenarnya adalah perkara lumrah dan bukan tanda ketidakcocokan.
Jika ditangani dengan baik hingga menemukan solusi, konflik justru akan mempererat hubungan antar pasangan. Pasangan yang tidak pernah berdebat malah dianggap memiliki hubungan yang tidak sehat.
Pasalnya, itu berarti mereka tidak bisa saling terbuka tentang pikiran masing-masing, saling memendam sesuatu, dan akhirnya tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Dilansir Psychology Today, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyikapi konflik dalam hubungan. Penyelesaian konflik itu dimulai dengan cara komunikasi yang baik hingga upaya mengontrol emosi.
Berikut RIAUONLINE rangkum beberapa cara untuk mengatasi konflik dengan pasangan:
1. Komunikasi to the point
Kunci paling utama dalam mengatasi konflik adalah komunikasi dan langsung ke titik permasalahannya. Tak perlu pakai kode-kode tertentu yang bisa jadi tidak dipahami pasangan. Saat merasa ada hal yang tidak cocok atau tidak menyenangkan, katakan langsung pada pasangan agar masalah bisa diselesaikan dengan cepat.
2. Jangan melakukan silent treatment
Saat merasa kesal, marah, atau kecewa kita lebih memilih diam dan bersikap mengabaikan pasangan. Kondisi semacam ini sering disebut dengan silent treatment.
Umumnya silent treatment ini meliputi upaya penolakan untuk berbicara atau berinteraksi dengan pasangan. Nyatanya, silent treatment merupakan hal yang tidak sehat dalam hubungan asmara. Bahkan hal ini termasuk kekerasan emosional.
Jadi jangan takut untuk menyelesaikan konflik dengan mendiskusikan dengan pasangan.
3. Belajar saling mendengarkan
Belajar saling mendengarkan menjadi salah satu cara menyelesaikan konflik dengan pasangan agar tak menyakiti satu sama lain. Sekalipun kamu sedang emosi dengan pasangan, cobalah untuk mendengarkan penjelasannya. Dengan mendengarkan, kamu jadi tahu permasalahan dari sudut pandangnya. Bisa jadi, lho, konflik yang sedang kalian alami disebabkan salah paham.
Dengan kesediaan untuk saling mendengarkan satu sama lain, konflik pun bisa lebih cepat dan mudah diselesaikan. Karena kalian jadi bisa memahami sudut pandang masing-masing.
4. Jangan menyalahkan dengan men-generalisasi perilaku pasangan
Hindari mengatakan "tidak pernah" dan "selalu" saat berdebat, misalnya berkata "kamu tidak pernah memahamiku" atau "kamu selalu saja begitu". Kalimat tersebut menggeneralisasi perilaku, padahal belum tentu pasangan Anda seperti itu?
Contoh kalimat di atas justru akan membuat pasangan melakukan pertahanan dengan cara membela diri.
Dia mungkin akan membalas dengan menyebutkan semua hal yang sudah ia lakukan untuk Anda.
5. Mengakui kesalahan
Tidak banyak orang yang berani mengakui kesalahan mereka terlebih dahulu bahkan kepada pasangan. Oleh karena itu, baik kamu ataupun pasangan yang melakukan kesalahan segeralah untuk mengakuinya.
6. Menyelesaikan masalah satu per satu
Saat mencoba menyelesaikan konflik, jangan pernah mengungkit-ungkit masalah lain. Hal tersebut bukannya menciptakan diskusi yang sehat, tapi malah membuat suasana semakin panas.
Fokuslah pada masalah yang ada pada saat itu agar bisa menemukan solusinya dengan cepat.
7. Tetap tenang
Pikiran yang waras akan lebih baik dalam memahami dan memecahkan masalah, daripada saat kondisi marah. Kapan pun konflik muncul, menjaga ketenangan adalah hal terpenting.
Jangan gunakan amarah, komentar menyakitkan, sarkasme, atau perilaku semacam itu saat mendiskusikan masalah dengan pasangan.
8. Jangan membela diri saat dikritik
Saat pasangan memberi kritikan, jangan melakukan pembelaan dan mencari-cari alasan untuk membenarkan tindakan Anda. Dengarkan dengan seksama tentang kritikan tersebut.
Hal yang satu ini memang sulit dilakukan karena mayoritas orang akan defensif ketika dikritik. Jadi, walaupun belum bisa menerima kritikan, setidaknya jangan melawan dan menentang pasangan.
9. Saling pahami kebutuhan
Sangat normal bahwa beberapa masalah mungkin tidak memiliki solusi yang sederhana atau langsung. Akan tetapi, itu tidak berarti bahwa tidak ada solusi bersama yang dapat dicapai.
Menjadikan kebutuhan satu sama lain sebagai prioritas, dapat mencapai solusi yang bisa dilakukan bersama pasangan.
10. Jangan pernah menghina pasangan
Hal terburuk yang bisa terjadi saat konflik adalah terlontarnya kata-kata penghinaan, baik secara langsung maupun sarkasme. Penghinaan tidak sebatas kata-kata, tetapi juga perilaku seperti mengerlingkan mata, mendengus, berdecak keras, memalingkan muka, atau tersenyum sinis.
Saat salah seorang komplain dan pasangannya membalas dengan penghinaan, hal ini tidak akan menyelesaikan masalah.
Komentar atau perilaku menghina berarti meremehkan pasangan dan hal itu bisa berujung pada perpisahan atau perceraian.