RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pasar Induk Pekanbaru hingga kini belum beroperasi meski pembangunan sudah hampir rampung. Sejumlah kios untuk pedagang juga telah selesai dibangun beserta fasilitas pendukung lainnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin mengatakan bahwa untuk relokasi pedagang ke Pasar Induk nantinya menunggu kebijakan Wali Kota Pekanbaru terpilih.
"Kita tunggu wali kota terpilih. Ini tinggal beberapa bulan lagi, nanti wali kota terpilih sikapnya (kebijakannya) seperti apa," kata Zulhelmi Arifin.
Sebelumnya DPP Kota Pekanbaru sudah membentuk tim relokasi pedagang Pasar Induk. Tim ini dibentuk untuk percepatan operasional Pasar Induk yang berada di Jalan Soekarno Hatta.
Tim relokasi nantinya bakal melakukan sosialisasi, dan mengurus penempatan pedagang di Pasar Induk. Pemerintah Kota Pekanbaru bersama pengembang mendorong pedagang agar bisa segera pindah ke Pasar Induk.
Zulhelmi menyampaikan, pihaknya bersama tim lebih dulu melakukan sosialisasi kepada ratusan pedagang Pasar Induk yang saat ini menempati TPS di kawasan Terminal BRPS.
"Tentu kita akan sosialisasi lagi, panggil lagi pedagang, dan tentu saja harus lebih banyak penjelasannya dari teman-teman mitra kita," paparnya.
Pedagang nantinya bisa membeli atau menyewa kios untuk berjualan di Pasar Induk. Biaya sewa Rp 2,5 juta per bulannya. Sementara untuk harga beli kios ukuran empat kali empat (4x4) meter sekitar Rp 400 juta, atau Rp25 juta per meter.
"Jika dibagi 23 tahun selama sisa waktu kelola PT Agung Rafa Bonai, maka sekitar Rp 1,4 juta per bulan," jelas Zulhelmi.