RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru mengambil langkah antisipasi untuk memastikan kasus malaria agar tidak menyebar di Pekanbaru. Hal ini seiring penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Sekretaris Dinkes Pekanbaru, dr Fira Septiyanti menegaskan saat ini tidak ada kasus malaria akibat penularan lokal. Hanya saja beberapa waktu lalu, ada kasus impor dari luar kota.
"Kami segera menindaklanjuti temuan kasus tersebut dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, termasuk pemeriksaan darah tepi terhadap orang yang kontak dengan pasien. Hasil pemeriksaan darah tepi terhadap kontak pasien menunjukkan hasil negatif semua," ujarnya, Rabu 16 Oktober 2024.
Pasien yang terjangkit malaria adalah seorang pekerja yang baru saja kembali dari Provinsi Sumatera Utara. Setelah bekerja, si pasien terjangkit malaria dan mendapat perawatan di Kota Pekanbaru. Sehingga, kasus ini dianggap sebagai kasus impor.
Meski tidak ada penularan lokal, Dinkes tetap melakukan langkah-langkah antisipasi. Warga yang mengalami gejala malaria, seperti demam menggigil, diingatkan untuk segera memeriksakan kondisi kesehatannya ke pusat layanan kesehatan terdekat.
"Bila mengalami gejala, warga sebaiknya langsung menuju pusat layanan kesehatan untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut," tegas dr Fira.
Langkah antisipatif ini diharapkan dapat menjaga Kota Pekanbaru tetap bebas dari penularan lokal malaria. Langkah ini juga memastikan kesehatan warga tetap terjaga di tengah ancaman penyakit tersebut.