Satu unit Helikopter H225M/Caracal yang bertugas sebagai standby SAR di Lanud Roesmin Nurjadin diterbangkan untuk mendukung patroli udara.
(Dok. Lanud RSN)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin terus memperkuat komitmennya dengan menerbangkan helikopter untuk mendukung pelaksanaan patroli udara kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Riau.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi terintegrasi yang melibatkan berbagai pihak guna menangani ancaman karhutla yang dapat merusak lingkungan dan mengancam keselamatan masyarakat.
Sejak awal musim kemarau, Lanud Roesmin Nurjadin telah aktif melaksanakan patroli udara di wilayah yang rawan terjadi karhutla.
Dengan menggunakan helikopter, tim yang berada di Lanud Roesmin Nurjadin dapat memantau kondisi hutan dan lahan dari ketinggian sehingga memungkinkan untuk mendeteksi potensi titik api atau asap lebih cepat dan lebih akurat.
Satu unit Helikopter H225M/Caracal yang bertugas sebagai standby SAR di Lanud Roesmin Nurjadin diterbangkan untuk mendukung patroli udara.
Pelaksanaan penerbangan helikopter yang diawaki Mayor Pnb Nodhi dengan Copilot Lettu Pnb Diki ini dikombinasikan dengan latihan rutin bagi awak helikopter dari Skadron Udara 8 tersebut.
Dari data Meteorologi Base Ops Lanud Roesmin Nurjadin pada tanggal 29 Juli 2024 terdapat 98 titik api dengan wilayah dominan terdapat di Kabupaten Pelalawan.
Pada 30 Juli 2024 terdapat 75 titik api yang tersebar cukup merata di wilayah Provinsi Riau.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Feri Yunaldi, melalui Kepala Dinas Operasi Lanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Ig. Widi Nugroho, menjelaskan bahwa penerbangan helikopter untuk patroli udara merupakan langkah proaktif dalam upaya pencegahan.
“Dengan memanfaatkan teknologi dan kemampuan penerbangan, kami dapat segera merespons jika ada tanda-tanda kebakaran sebelum menjadi masalah besar," kata Widi Nugroho, Rabu, 31 Juli 2024.
"Patroli udara ini juga dapat membantu tim water bombing dan tim darat dengan memberikan informasi yang detil mengenai lokasi dan intensitas kebakaran," ujar
Sejak pelaksanaan operasi, Satgas Bagian Udara telah berhasil mendeteksi beberapa titik api kecil yang dapat segera dipadamkan sebelum menyebar. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya peran teknologi dan koordinasi dalam mencegah bencana yang lebih besar.
"Kami berharap dengan upaya ini, tidak hanya bisa mengurangi resiko kebakaran hutan dan lahan tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan," katanya.
"Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa setiap potensi kebakaran dapat diantisipasi dengan baik," pungkasnya.