Truk tonase besar lintasi jalur Kota Pekanbaru - Kuantan Singingi (Kuansing) hingga Sumatera Barat (Sumbar)
(Istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (Inpest) Riau menyarankan Ditjen Bina Marga melakukan pembangunan atau peningkatan jalan di jalur Kota Pekanbaru - Kuantan Singingi (Kuansing) hingga Sumatera Barat (Sumbar). Tepatnya di jalur Pekanbaru-Muara Lembu-Teluk Kuantan.
Pasalnya, jalur tersebut tidak efektif jika hanya dilakukan preservasi atau pemeliharaan. Hal ini dikarenakan jalur lalu lintas tersebut merupakan jalur yang padat dilintasi truk tonase besar dan mengakibatkan jalan mudah rusak.
Ketum Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (Inpest), Ganda Mora, mengatakan pemeliharaan jalan di jalur tersebut tidak efektif dan mubazir mengingat kekuatan jalan akan cepat tergerus oleh karena truk overload dari pertambangan batu bara, Truk CPO, Truk Pengangkut logging dll, yang memicu cepat tergerusnya badan jalan.
"Sehingga preservasi jalan yang terus digiatkan pemerintah menjadi kurang efektif. Maka sebaiknya jalan itu dilakukan peningkatan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Inpest, lanjut Ganda, jalur jalan nasional yang dilalui truk bermuatan, yaitu jalur Pekanbaru - Kuantan Singingi – batas Sumatera Barat (Sumbar) bermuatan minyak kelapa sawit atau CPO (Crude Palm Oil) dan batubara ditengarai sebagai pemicu percepatan rusaknya jalan tersebut.
Ganda mendesak agar pemerintah dalam hal ini melakukan pembangunan jalan bukan hanya pemeliharaan, selain itu pihak Kementerian Perhubungan mengaktifkan dan mengoperasikan timbangan untuk dapat mengawasi dan memangkas tonase muatan truk, agar kapasitas daya tahan jalan dapat seimbang dengan tonase kendaraan.
"Kita minta koordinasi dari pihak PUPR, Dirlantas dan pihak Perhubungan untuk melakukan progres pengawasan dan penindakan terhadap kendaraan kendaraan ODOL ini," tegasnya.
Dengan upaya-upaya tersebut, Ganda menilai pemanfaatan dana negara dalam pembangunan akan lebih maksimal dan efektif.
"Jadi semua harus diseimbangkan dengan menganggarkan dana pembangunan misalnya pembangunan Rigid dengan bertahap berapa km yang dapat tahun ini dan di sambung bertahap dan kalau hanya preservasi dana tidak akan mencukupi dengan panjangnya ratusan kilometer yang harus diperbaiki," pungkasnya.
"Dalam pantauan kami pihak BPJN terus melakukan pekerjaan preservasi atau pemeliharaan jalan pasca banjir bulan Januari sampai Februari saat itu jalan banyak yang rusak akibat banjir cukup besar lama, namun dalam pantauan kami ruas jalan sudah efektif bagus dan lancar untuk di lalui dan kedepannya perlu dilakukan pembangunan pelebaran jalan," tutupnya.