Anggaran Pembebasan Lahan Pembangunan Flyover Simpang Panam Rp 77 Miliar

Ilustrasi-anggaran3.jpg
(Liputan6.com)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pembangunan Flyover Simpang Soebrantas - Garuda Sakti atau Simpang Panam, Kota Pekanbaru saat ini masuk tahap pembebasan lahan. Lokasi pembebasan lahan l berada di dua kecamatan yaitu Bina Widya dan Tuah Madani.

Anggaran untuk pembangunan flyover bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Riau tahun 2024. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp77 miliar.

"Pembayaran pembebasan menunggu APBDP. Karena anggaran yang kita siapkan di APBD murni belum cukup," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau M Arief Setiawan.

Arief menyebut, di APBD murni 2024 Pemprov menyiapkan anggaran sebesar Rp20 miliar. Namun setelah dihitung tim appraisal, anggaran tersebut tidak cukup, sehingga disiapkan di APBDP 2024.

"Kalau hasil penilaian tim appraisal, ganti rugi lahan itu membutuhkan anggaran Rp77 miliar untuk 93 persil lahan yang akan dibebaskan," ujarnya.



Pemprov Riau telah menerima SK Penetapan Lokasi (Penlok) pembangunan Flyover Simpang Panam dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Untuk Kecamatan Binawidya seluas 4.201,83 m2 dan Kecamatan Tuah Madani seluas 5.547,34

Sebelumnya, Asisten I Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Masykur Tarmizi mengatakan rencana proses pengadaan lahan berlangsung selama delapan bulan. Lahan paling luas berada di Kelurahan Simpang Baru (Kecamatan Bina Widya).

Ada juga lahan pembangunan di Kecamatan Tuah Madani. Lokasinya ada di Kelurahan Tuah Madani dan Tuah Karya. "Perkiraan jangka waktu pengadaan tanah selama delapan bulan," ulasnya.

Rencana pembangunan flyover ini untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi di kawasan itu. Ia menyebut bahwa lokasi pembangunan flyover berada di simpul jaringan transportasi.

Lokasi ini mempertemukan jalan kolektor dan jalan arteri di kawasan aglomerasi Kota Pekanbaru-Kabupaten Kampar. Ia menilai pembangunan flyover ini tentu bisa memperlancar arus lalu lintas.

"Di sana sering terjadi kemacetan karena banyaknya jumlah kendaraan yang melintas, khususnya di waktu sibuk pada pagi dan sore hari," sebutnya.

Estimasi pembangunan selama dua tahun yakni hingga tahun 2026. Keberadaan fly over juga mendukung rencana interchange Jalan Tol ruas Rengat- Pekanbaru yang dekat dengan Simpang Panam.(ADV PEMPROV RIAU)