Operasi Modifikasi Cuaca sinergi BPBD Riau bersama BMKG, KLHK, BRGM, TNI AU, dan PT RAPP untuk mengantisipasi karhutla di Riau.
(Istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), telah menyemai sebanyak 18.400 kg garam. OMC ini merupakan sinergi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), TNI AU, dan PT RAPP, yang digelar dalam rangka mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo mengatakan, OMC merupakan langkah preventif dalam upaya-upaya bersama untuk mitigasi bencana karhutla.
Melalui modifikasi cuaca yang dilaksanakan BMKG, pembasahan lahan gambut dari air hujan diharapkan mampu menjaga kebasahan lahan gambut agar mengurangi tingkat kemudahan terjadinya karhutla.
"Hasil OMC terbukti mampu berkontribusi terhadap pembasahan lahan gambut melalui hujan," ujarnya.
Ia menjelaskan, operasi OMC digelar di Provinsi Riau selama 20 hari, yakni sejak 14 Juni 2024 hingga 3 Juli 2024. Sehingga, dampaknya mampu meningkatkan tinggi muka air tanah (TMAT) gambut di Provinsi Riau. Evaluasi hasil OMC dapat dikonfirmasi salah satunya melalui kenaikan TMAT di area gambut.
"Jika kita bandingkan nilai TMAT sebelum dilaksanakan OMC dengan nilai TMAT setelah dilaksanakan OMC, ada indikasi kecenderungan kenaikan. Secara umum, kenaikan TMAT gambut di beberapa stasiun observasi di Riau menunjukkan kisaran kenaikan 4 cm sampai 28 cm. Hal ini mengindikasikan bahwa hujan akibat intervensi OMC mampu berkontribusi terhadap pembasahan lahan gambut supaya tidak mudah terbakar, terutama memasuki puncak musim kering di Riau," jelasnya.
Sementara itu, Ferdian Krisnanto selaku Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sumatera-KLHK menjelaskan, bahwa OMC memang ideal untuk dilakukan pada periode musim transisi (peralihan musim hujan ke kemarau).
"OMC di Riau memberikan kontribusi terhadap upaya-upaya pencegahan dan pengendalian karhutla. Pelaksanaan OMC untuk konteks pencegahan karhutla memang idealnya dilakukan saat musim transisi, sehingga potensi awan masih bisa dioptimalkan untuk menjadi hujan melalui penerbangan penyemaian awan," jelasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Jim Gafur, Kabid Kedaruratan BPBD Provinsi Riau, menjelaskan bahwa upaya-upaya pencegahan karhutla terus dilaksanakan dengan kerja sama pemerintah pusat, daerah, maupun sektor swasta.
"Selain melalui OMC, kami juga selalu menyiapkan beberapa unit heli Water Bombing untuk melakukan patroli udara maupun pemadaman langsung di lokasi fire spot jika ada kebakaran hutan dan lahan di Riau," jelasnya.
Operasi Modifikasi Cuaca di Provinsi Riau telah dilaksanakan selama periode 14 Juni-3 Juli 2024.
Dalam pelaksanaannya, penerbangan penyemaian awan OMC di Provinsi Riau didukung oleh satu unit pesawat Casa 212-400 A-2116 yang dioperasikan oleh kru penerbang Skadron 4 TNI AU.
Selama 20 hari pelaksanaan OMC di Riau, total sebanyak 18.400 kg bahan semai telah digunakan dalam 23 sorti penerbangan penyemaian awan.