RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ruas jalan Kota Pekanbaru kerap mengalami macet. Kondisi ini diperparah lagi dengan adanya aktivitas Pak Ogah atau oknum masyarakat yang mengatur lalu lintas.
Pantauan RIAU ONLINE, di sepanjang jalan Tuanku Tambusai atau Jalan Nangka terlihat Pak Ogah beraksi di tiga u-turn yang ada di sana. Mereka mengatur lalu lintas secara ilegal dari siang hingga malam hari.
Pak Ogah mengatur lalu lintas di saat jam-jam sibuk yang mengakibatkan arus lalu lintas terganggu. Keberadaan Pak Ogah nyatanya menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
"Di Jalan Nangka sering ada Pak Ogah. Itu malah bikin macet. Petugas kenapa tidak menertibkan ya," kata Alfarizi, mahasiswa yang sering melintasi Jalan Tuanku Tambusai atau Jalan Nangka, Senin 10 Juni 2024.
Aktivitas pengatur lalu lintas ilegal ini juga terlihat di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan HR. Soebrantas. Kemunculan Pak Ogah bahkan kerap ditemui saat malam hari.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru mengaku sudah beberapa kali melakukan penertiban terhadap Pak Ogah. Namun, mereka kucing-kucingan dengan petugas yang melakukan penertiban.
"Kami sudah beberapa kali melakukan penertiban. Patroli rutin terus dilakukan untuk menjaring Pak ogah ini. Namun yang terjadi seperti kucing dan tikus. Kita hadir dia hilang, kita pergi mereka datang lagi," ungkap Kepala Dishub Kota Pekanbaru Yuliarso.
Dirinya tidak menampik keberadaan Pak Ogah malah membuat keresahan masyarakat. Yuliarso menyebut, Pak Ogah bukan solusi untuk mengatur lalulintas.
Dishub Kota Pekanbaru mengimbau agar pengendara tidak memberi uang ke pengatur lalu lintas ilegal alias Pak Ogah di jalanan. Hal itu akan membuatnya lebih betah untuk mengambil ruang di jalan.
"Kepada pengendara kami harapkan tidak memberikan tips kepada Pak Ogah. Jadi, kalau kita mengabaikan mudah-mudahan ini tidak membuat mereka betah," sarannya.