RIAU ONLINE, PELALAWAN - Banjir yang menggenangi Kabupaten Pelalawan menyebabkan dua gajah sumatera liar (elephas maximus sumatranus) memasuki pemukiman warga di Desa Makmur, Kecamatan Kerinci Barat.
Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Andri Hansen Siregar, mengatakan gajah liar dari kantong gajah Tesso Utara itu mencari tempat kering lantaran habitatnya terendam banjir.
"Habitatnya memang terendam banjir saat ini karena intensitas curah hujan cukup tinggi. Maka gajah mencari tempat kering untuk mempertahankan hidupnya," ujar Hansen, Senin 8 Januari 2024.
Hansen menyebut warga sempat dikhawatirkan oleh kemunculan dua satwa berbadan tambun tersebut. BBKSDA Riau pun melakukan pemantauan di sekitar lokasi.
Menurut Hansen, gajah lair tersebut bergerah dari Rantau Baru, ke arah timur menuju Desa Lubuk Ogung. Sementara BBKSDA Riau telah melakukan pemantauan terhadap gajah liar ini selama sekitar dua bulan.
Hingga kemarin, belum ada laporan bangunan yang dirusak gajah. Namun, tanaman warga seperti kelapa sawit dan pisang telah menjadi sasaran pakan satwa berbelalai tersebut.
Ia pu mengaku turut prihatin terhadap tanaman warga yang dirusak gajah. Pihaknya berharap masyarakat dapat memahami kondisi ini.
Untuk sementara, kata Hansen, BBKSDA Riau belum dapat melakukan penggiringan lantaran banjir hampir merata di Kabupaten Pelalawan. Hal ini menyebabkan gajah enggan kembali ke habitatnya.
"Upaya penggiringan belum bisa kita lakukan karena bisa mengakibatkan gajah panik dan berisiko menyebabkan kerusakan di pemukiman," tutur Hansen.(ANTARA)