RIAU ONLINE, PEKANBARU-Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru melakukan pengawasan pangan jelang memasuki Natal dan tahun baru (Nataru).
Sejak awal Desember hingga 20 Desember, BBPOM Pekanbaru masih menemukan beberapa pangan atau produk tiruan berbahaya Tanpa Izin Edar (TIE).
Kepala BBPOM Pekanbaru, Alex Sander mengatakan bahwasanya tim masih menemukan beberapa pangan dari negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand dan China.
"Saat melakukan intensifikasi pengawasan pangan, masih ditemukan olahan Tanpa Izin Edar (TIE), kedaluarsa dan rusak (seperti kemasan penyok dan kaleng berkarat," ujar Alex di Aula BPOM, Kamis, 21 Desember 2023.
Alex juga menyebutkan, banyak barang pangan tiruan tanpa izin edar seperti minuman Miilo dan ikan kaleng merek Milii.
"Pangan tersebut ditemukan di toko grosir dan distributor di wilayah Sukajadi. Dari 53 sarana peredaran pangan, 40 sarana Memenuhi Ketentuan (MK) dan 13 sarana Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK)," jelasnya.
Alex menegaskan, pangan tanpa izin edar dilakukan pemusnahan produk dan terhadap pangan kedaluarsa yang ditemukan pada sarana ritel diretur ke distributor untuk dimusnahkan.
"Tindak lanjut terhadap sarana yang Tidak Memenuhi Ketentuan diberikan teguran kepada pemilik sarana berupa peringatan keras," pungkasnya.
(DEFRI CANDRA:Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru melakukan pengawasan pangan jelang memasuki Natal dan tahun baru (Nataru).