RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masyarakat masuk kategori kemiskinan ekstrem di Kota Pekanbaru mencapai ribuan orang. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mendata jumlah warga tergolong kemiskinan ekstrem sebanyak 3.500 jiwa.
Mereka yang tergolong miskin ekstrem ini dipastikan tak mampu memenuhi kebutuhan dasar. Hal ini membuat meraka hidup dalam keprihatinan.
Warga tergolong kemiskinan ekstrem tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, yakni pangan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial.
Jumlah penduduk yang masuk kategori kemiskinan ekstrem berdasarkan data hasil musyawarah kelurahan dan dihimpun oleh Bappeda. Masyarakat yang terdampak stunting juga masuk kategori kemiskinan ekstrem.
Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Idrus mengatakan sejumlah upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk menurunkan kemiskinan ekstrem. Satu program yang dilakukan adalah pemberdayaan bagi masyarakat.
Adanya program pemberdayaan masyarakat bisa membuka usaha kecil.
"Kita kaji apa keahliannya, bisa jadi nanti keahlian kuliner ya bisa buka usaha kuliner," jelasnya.
Idrus menyebut, program pemberdayaan warga miskin ekstrem ini bakal mendapat dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Mereka yang hendak membuka usaha kuliner bisa mendapat dukungan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru.
"Tak hanya UMKM, jika ada keahliannya bertani atau membuat tambak ikan, mereka bisa mendapat dukungan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru," pungkasnya.