Pasca Disemprot Muflihun, Disbudpar Klaim Kunjungan Wisatawan Meningkat

Festival-Coffee-Craft-di-RTH-Kaca-Mayang.jpg
(Laras Olivia/Riau Online.co.id)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terus berupaya meningkatkan sektor pariwisata di kota Pekanbaru. Upaya dilakukan seperti giat mempromosikan berbagai destinasi wisata yang dimiliki.

Meskipun tidak memiliki objek wisata unggulan seperti daerah lainnya, Disbudpar Pekanbaru klaim ratusan wisatawan setiap bulannya tetap berkunjung ke kota Pekanbaru.

 

Sekretaris Disbudpar Kota Pekanbaru, Ardiansyah Eka Putra mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2023 mengalami peningkatan.

 

"Kalau dari tahun lalu perbandingannya, sudah lumayan meningkat. Rata-rata di angka 100 ribu per bulannya. Ini dari wisatawan nusantara," ungkap Ardiansyah.

 

Ia menyebut, sesuai arahan Pj Wali Kota Pekanbaru, pihaknya juga membuat kalender iven pariwisata, sebagai upaya memajukan sektor pariwisata. Selain giat mempromosikan lewat media sosial, Disbudpar juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak.

 

"Kita akan lebih giat lagi mempromosikan kalender iven kita di kota Pekanbaru dengan berbagai media yang ada. Kita koordinasikan dengan seluruh pihak terkait, termasuk kawan-kawan camat dan lurah, yang wilayahnya punya daya tarik yang bisa kita angkat bersama-sama," paparnya.

 



Sebelumnya, Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun malah mengaku bingung dengan kondisi wisata di Pekanbaru dan tidak tahu apa yang ditonjolkan dari Kota Pekanbaru. "Saya bingung di Pekanbaru ini apa yang kita andalkan," tuturnya.

 

Muflihun sendiri tak menampik bahwa Kota Pekanbaru tidak memiliki wisata alam maupun buatan yang dikelola dengan maksimal. Kondisi tersebut membuat tidak adanya tempat wisata yang bisa disuguhkan kepada pengunjung Kota Pekanbaru.

 

Mantan Sekretaris DPRD Riau ini menyebut, Pekanbaru tidak memiliki wisata alam seperti Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Ia pun mendorong Dispar agar membuat wisata buatan seperti Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).

 

Menurutnya, kondisi Banyuwangi hampir mirip dengan Kota Pekanbaru. Mereka menarik wisawatan dengan cara membuat wisata buatan.

 

"Saya kemarin minta contoh Banyuwangi, di sana juga hampir mirip dengan Kota Pekanbaru. Akan tetapi mereka membuat wisata buatan," sebutnya.