Anggota Komisi I DPRD Riau, Mardianto Manan, saat mengikuti rapat dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa (PMD) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi Riau/Humas DPRD Riau
(Humas DPRD Riau)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota Komisi I DPRD Riau, Mardianto Manan, mengkritisi sejumlah proyek Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun anggaran 2022 yang tidak selesai tepat waktu.
Ia menyebut tak menemukan hal ini sebagai catatan Panitia Khusus (Pansus) Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Provinsi Riau tahun 2022 yang dibacakan di Sidang Paripurna, Senin, 17 April 2023.
"Tidak ada saya lihat laporan keterlambatan proyek tahun lalu. Padahal kan ini basis kinerja juga," ujarnya.
Mardianto menggaris bawahi sejumlah proyek strategis Pemprov Riau seperti Patung elektrik di Masjid Raya Provinsi Riau, Qur'an Center, bahkan Riau Creative Hub yang tak selesai.
Ia melanjutkan, tender yang sudah dilakukan, kontrak kerja sudah dibuat, lokasi dan masa kerjanya sudah ditentukan. Logikanya harus dikerjakan tepat waktu.
"Ini kalau terlambat satu hari saja, didenda," tegasnya.
Ia mengatakan, proyek yang tertunda berulang kali penyelesaiannya ini menunjukkan ketidakbecusan yang dilakukan. Ditambahkannya, perlu evaluasi di beragam tingkatan mulai dari pengadaan barang dan jasa di Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), implementasi pengerjaan, atau pengawasan tidak berjalan.
Politikus PAN itu juga meminta kepada Pemprov Riau, untuk tahun 2023 yang sudah masuk April agar tender dipercepat. Sebab, katanya, salah satu alasan keterlambatan itu dikarenakan kontraknya lambat.
"Ini alasan klasik, makanya sekarang kita dipercepat. Lakukan pengadaan dengan independen, dengan kajian yang mumpuni," ujar Mardianto.
Ia juga mengkritisi Organisasi Penyelenggaraan Daerah (OPD) yang terlibat karena permasalahan ini berulang. seharusnya ada mekanisme pembenahan dari dalam sehingga tak terulang hal yang sama.
"Itu seharusnya dikaji di dalam, kalau dari sudut pandang saya orang luar, saya katakan tidak profesional itu. Kalau memang merasa profesional, bantah ucapan saya ini," pungkasnya.