RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bumi Lancang Kuning, hingga Kamis, 24 Februari 2023, hari ini masih diguyur hujan. Namun, kondisi cuaca ini tak menyurutkan langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk menetapkan status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan (karhutla).
Sebagai upaya antisipasi karhutla, siaga darurat karhutla telah ditetapkan Gubernur Riau, Syamsuar pada 13 Februari 2023.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau pun mendesak kabupaten/kota untuk menetapkan siaga darurat karhutla. Sebab, hingga saat ini baru dua kabupaten/kota yang memberlakukan status ini, yakni Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru.
Kepala BPBD Riau, Edy Efrizal, mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota dan Syamsuar untuk mengarahkan pemerintah daerah menetapkan status siaga darurat karhutla.
"Sesuai arahan Menko Polhukam dan arahan presiden, kami mengimbau agar satgas di kabupaten/kota segera menetapkan status siaga darurat karhutla. Dalam rangka mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan di wilayahnya masing-masing," sebutnya.
Kendati hujan mengguyur Riau, kata Edy titik-titik api masih dapat ditemukan.
"Masih ada tapi spotnya kecil, tapi sudah dipadamkan oleh pihak di lapangan seperti Manggala Agni, TNI Polri dan BPBD," ujarnya.
Selain mengerahkan Manggala Agni, TNI-Polri, dan BPBD, Dashboard Lancang Kuning Polda Riau juga digunakan untuk mendeteksi titip api. Selain itu, adapula aplikasi Sepakar, termasuk aplikasi khusus BPBD dan BMKG.
Sebelumnya, berdasarkan Keputusan Gubernur Riau, Nomor: kpts. 191/11/2023 tentang penetapan status siaga darurat bencana kebakaran lahan dan hutan provinsi Riau tahun 2023, status siaga darurat karhutla ditetapkan terhitung sejak 13 Februari sampai 30 November 2023.