RIAU ONLINE, PEKANBARU-Banjir dan longsor masih menjadi momok bagi masyarakat Kota Pekanbaru, terutama yang tinggal di kawasan aliran sungai. Masyarakat pun mesti mewaspadai ancaman cuaca ekstrem.
Kota Pekanbaru punya ancaman potensi Banjir dan Longsor di beberapa wilayah. BMKG juga sudah beri peringatan terkait potensi cuaca ekstrem jelang akhir tahun 2022.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru pun mengingatkan masyarakat di sekitar aliran sungai dan perbukitan agar lebih waspada.
"Untuk masyarakat di wilayah aliran sungai rawan banjir dan perbukitan rawan longsor bisa waspadai potensi ancaman bencana akhir tahun," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru, Zarman Candra melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pekanbaru, Alan Kurnia.
Menurutnya, masyarakat di sekitar daerah aliran sungai atau DAS patut mewaspadai pasang surut sungai. Ia mengatakan, setiap malam tim satgas dari BPBD Kota Pekanbaru memantau kenaikan permukaan air 1x24 jam.
Mereka melakukan langkah antisipasi saat hujan mengguyur wilayah kota. Ia menyampaikan, wilayah yang rawan banjir yakni Kecamatan Rumbai, Kecamatan Bukit Raya dan Kecamatan Tenayan Raya.
Sedangkan longsor masih mengancam di wilayah Kecamatan Tenayan Raya.Masyarakat di kawasan itu juga mesti mengantisipasi munculnya ancaman angin kencang ataupun angin puting beliung.
Alan menambahkan bahwa wilayah terdampak bencana banjir dan longsor pada pekan kemarin sudah berangsur pulih. BPBD Pekanbaru menyebut kawasan itu sudah mulai terkendali.
"Tapi tetap kita lakukan antisipasi ancaman bencana alam di seluruh wilayah kota," jelasnya.
Lebih lanjut Alan mengatakan, ada puluhan personel yang siaga di posko BPBD Pekanbaru. Para personel siaga melakukan pengawasan 1 x 24 jam setiap harinya sesuai arahan dari Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru, Zarman Candra.
Terkait penanganan banjir, Pemko Pekanbaru telah merencanakan anggaran untuk penanganan banjir tahun 2023. Total anggaran yang bakal digelontorkan untuk penanganan banjir tahun depan mencapai Rp 30 miliar.
"Anggaran ini termasuk honor pasukan kuning, operasional dan perawatan, sekitar 30 miliar rupiah," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, Minggu 6 November 2022.
Menurutnya, normalisasi sungai terus dilakukan terutama di wilayah hilir beberapa aliran sungai seperti Sungai Siak, Sungai Sail, Sungai Air Hitam dan Sungai Sibam. Proses normalisasi di kawasan aliran Sungai dengan bantuan alat berat.
Total ada empat unit alat berat membantu pengerukan aliran sungai yang mengalami pendangkalan. Mereka beroperasi secara rutin di kawasan aliran sungai.
Pihaknya berencana menambah dua alat berat untuk mendukung upaya penanganan banjir. Anggaran pembelian alat ini mencapai Rp 10 miliar.