Usai Direnovasi, Cagar Budaya Rumah Batin Senapelan Diserahterimakan ke Ahli Waris

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Cagar Budaya Rumah Batin Senapelan telah rampung direnovasi. Rumah Batin Senapelan ditetapkan sebagai cagar budaya Provinsi Riau sejak 2018.

Ahli waris Rumah Batin Senapelan, Efhariyani, saat serah terima cagar budaya Riau itu mengungkap rasa syukurnya atas pemugaran yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Menurutnya, hal ini merupakan wujud kepedulian Pemprov Riau terhadap situs budaya Bumi Lancang Kuning.

"Terima kasih sudah merenovasi rumah ini, dan sudah ditetapkan sebagai cagar budaya semoga kedepannya rumah ini dapat bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat setempat," ungkapnya saat ditemui di Rumah Batin Senapelan, Kamis, 8 Desember 2022. 

Efhariyani mengatakan Rumah Batin Senapelan akan kembali menjadi cagar budaya dan menjadi pusat kegiatan berbagai kesenian Riau seperti sebelumnya. 

"Ya seperti tarian tradisional, kompang, ke depannya mungkin akan dilakukan di sini seperti sebelumnya," terangnya. 

Kendati telah rampung direnovasi, Efhariyani sebagai ahli waris berharap adanya perbaikan lain Rumah Batin Senapelan, salah satunya bagian turap rumah, guna mendukung kelengkapan dan keamanan rumah yang dijadikan situs budaya Riau itu. 

"Harapan kami masih banyak karena ini kan cuma rehab rumahnya saja untuk sekelilingnya belum ada kayak turap untuk keamanan lagi kan, apalagi ini cagar budaya," sebutnya.  

Efhariyani mengajak masyarakat Riau untuk berkunjung ke Cagar Budaya Rumah Batin Senapelan yang dibuka untuk umum. 

"Apapun itu, adakan kegiatan yang baik kerja sama dengan pihak keluarga kami terima," terangnya 

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Provinsi Riau, Yose Rizal Latah, mengungkapkan bahwa proses penyerahan kunci Cagar Budaya Rumah Batin Senapelan berjalan lancar. 

"Alhamdulillah sekarang sudah selesai dan sekarang sudah diberikan ke ahli waris," terangnya.

Namun, Yose mengungkap bahwa Rumah Batin Senapelan membutuhkan perhatian Pemerintah Kota Pekanbaru, seperti menyediakan fasilitas hingga juru pelihara cagar budaya.

"Juru pelihara harus di SK-kan, dan digaji oleh pemerintah kota," terangnya.