Dugaan Korupsi Bansos Siak, Kajati: Menunggu Perhitungan Kerugian Keuangan Negara

Konpress-Kejati.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAUONLINE)


RIAUONLINE, PEKANBARU - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau saat ini masih menunggu informasi lebih lanjut dari Badan Pemeriksaan Keuangan Negara (BPKN) Riau terkait dugaan korupsi Bantuan Sosial (Bansos) Siak yang diduga melibatkan Gubernur Riau, Syamsuar.

Kepala Kejati Riau, Jaja Subagja, mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu hasil perhitungan kerugian keuangan negara yang melibatkan ribuan orang.

"Kami sudah melakukan panggilan beberapa orang saksi dan meminta keterangan. Saat ini kami masih menunggu berapa kerugian keuangan Negara," ujar Jaja Subagja saat Konferensi Pers, Jumat, 22 Juli 2022 lalu.

Selain itu, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi (Asintel Kejati) Riau, Rahardjo Budi Kisnanto, mengatakan bahwa Kejati Riau menemukan beberapa poin penting serta adanya perbuatan melawan hukum di Kabupaten Siak.

 

 



Rahardjo juga menduga adanya kerugian keuangan negara terkait korupsi Dana Hibah dan Bansos di Siak. Apakah Syamsuar Ikut Terlibat dalam hal ini, Rahardjo mengaku masih meminta keterangan satu kecamatan lagi.

"Kita sudah menemukan beberapa hal penting terkait fakta melawan hukum. Kita akan sampai ke BPKP dan menghitung terkait kerugian keuangan negara," ujar Rahardjo kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 18 Mei 2022.

Disebutkan Rahardji, kerugian yang dimaksud yakni adanya dugaan korupsi Bansos dan Dana Hibah di Kabupaten Siak.

Untuk saat ini, Kejati Riau masih mengumpulkan sejumlah keterangan dari 14 kecamatan dan masih menyisakan satu kecamatan lagi yang belum dimintai keterangan.

 

 

"Dalam waktu dekat, tim akan turun menindaklanjutinya. Namun. Masih ada satu kecamatan yang belum dimintai keterangan, sedangkan 14 kecamatan sudah," terangnya.

Jika dari semua kecamatan susah dimintai keterangan, Rahardjo mengaku akan menginformasikan kepada masyarakat terkait perkembangan penanganan kasus Korupsi di Kabupaten Siak yang diduga melibatkan Gubernur Riau, Syamsuar.

"Jika keterangan lengkap, keterkaitan siapa saja akan kita infokan kepada masyarakat terkait perkembangan penanganan kasus ini," pungkasnya.