Soal Keamanan Rp 40 Juta, Polresta Pekanbaru dan PSPS Riau Saling Klaim Paling Benar

PSPS-Riau-vs-Kelantan-FC5.jpg
(DEFRI CANDRA /Riau Online)


RIAUONLINE, PEKANBARU - Polresta Pekanbaru dan PSPS Riau saling klaim kebenaran terkait uang Rp 40 Juta yang disebut untuk izin keamanan pertadingan di Stadion Utama, Pekanbaru.

Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Hengky Poerwanto, mengatakan Polresta Pekanbaru tidak meminta uang Rp 40 juta tersebut.

Ditegaskan AKBP Hengky, batalnya pertandingan persahabatan PSPS Riau vs Kelantan FC bukan disebabkan oleh tindakan anggota Polresta Pekanbaru.

Menurut AKBP Hengky, pembatalan tersebut murni kehendak PSPS Riau secara sepihak oleh Pemilik PSPS Riau Nurizam Tukiman, dan pemilik Kelantan FC.

"Pembatalan tanding resmi permintaan pemilik klub Nurizam Tukiman," ujar AKBP Hengky dalam keterangannya, Rabu, 13 Juli 2022.

Sedangkan sebelumnya, Nurizam Tukiman membuat pernyataan lewat video klarifikasi bahwa mereka dipanggil ke Mapolresta Pekanbaru untuk dimintai uang Rp 40 juta terkait izin keamanan.

"Tapi satu jam sebelum pertandingan, pukul 12.00 WIB tadi kami dipanggil untuk hadir ke kantor Polresta Pekanbaru. Kami diminta untuk bayar Rp 40 juta, kalau tak pertandingan dibatalkan," jelas Norizam, Selasa, 12 Juli 2022.

Polemik inilah yang akhirnya membuat pertandingan uji coba PSPS Riau vs Kelantan FC batal digelar di Stadion Utama Riau, Selasa, 12 Juli 2022.



Padahal ratusan bahkan ribuan tiket pertandingan sudah terjual oleh manajemen PSPS Riau. Sehingga masyarakat dan suporter PSPS Riau kecewa tim kesayangan mereka batal berlaga.

 

 

Dalam hal ini, masyarakat tentu bertanya-tanya siapa yang harus mereka percaya, Polresta Pekanbaru atau PSPS Riau.

"Amat sangat disayangkan, tiket telah dibeli tapi tidak bisa nonton karena pertandingan batal digelar," keluh warga, Ihsan.

Suporter PSPS Riau Akan Menuntut Balas

Suporter PSPS Riau mengecam tindakan ini yang telah mencoreng sepakbola Indonesia. Melalui Old Ultras Curva Nord 1956, Dolly San David mengecam pihak yang telah membuat pertandingan ini batal.

"Kita dipermainkan oleh satu orang, tapi kekecewaan ini harus kita bungkus dengan lapang dada," ujar Dolly menggunakan pengeras suara, Selasa, 12 Juli 2022.

Dolly juga menegaskan kalau Curva Nord 1956 Pekanbaru tidak akan melupakan kejadian ini dan akan menuntut balas.

"Apapun balasannya akan kami pikirkan seperti apa. Tapi hari ini tak elok kita jika pulang dengan gerakan tambahan. Kali ini kita jemput bang Edu Manajemen PSPS Riau dan Manajemen Kelantan FC untuk meminta maaf kepada masyarakat Riau," pungkasnya.