Ditunda, Catat Jadwal PPDB SMP Negeri di Kota Pekanbaru Tahun 2022

Ilustrasi-penerimaan-siswa.jpg


RIAUONLINE, PEKANBARU - Jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Pekanbaru di SMP negeri ditunda penyelenggaraannya. Rencananya PPDB untuk di SMP bergulir pada 29 Juni 2022 mendatang.

Jadwal ini mundur dua hari dari jadwal sebelumnya yakni pada 27 Juli 2022. Pengunduran jadwal ini setelah adanya kesepakatan dengan vendor penyedia sistem jaringan PPDB tingkat SMP.

"Kita undur tanggal 29 Juni, tidak jadi tanggal 27 Juni, supaya sistem lebih optimal," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Muzailis, Selasa 21 Juni 2022.

Penyelenggaraan PPDB, sebutnya, bakal berlangsung selama satu pekan. Rangkaian PPDB tingkat SMP rencananya bergulir hingga 5 Juli 2022 mendatang.

"Awalnya kita jadwalkan berlangsung hingga 2 Juli, tapi karena diundur maka PPDB berlangsung hingga 5 Juli mendatang," jelasnya.

Muzailis menyadari bahwa daya tampung SMP negeri di Kota Pekanbaru belum bisa menampung seluruh lulusan sekolah dasar atau SD yang ada saat ini. Jumlah lulusan SD yang ada di Kota Pekanbaru berkisar 14.000 peserta didik.

Total daya tampung SMP negeri dalam PPDB tahun 2022 hanya sekitar 8.000 peserta didik. Jumlah daya tampung di 45 SMP negeri ini belum bisa menampung seluruh lulusan SD negeri maupun swasta di Kota Pekanbaru.



 

 

Muzailis menyebut bahwa hanya 60 persen peserta didik yang bisa tertampung di SMP negeri. Ia tidak menampik 40 persen peserta didik lulusan SD bakal sekolah di SMP swasta karena daya tampung SMP negeri yang terbatas.

Muzailis mengingatkan bahwa tidak ada lagi sekolah favorit baik SD maupun SMP. Ia menyebut bahwa sistem zonasi diterapkan agar tidak ada lagi sekolah favorit.

Kondisi ini jauh berbeda dibanding sebelum sistem zonasi. Saat itu, anak-anak berprestasi hanya berkumpul di satu sekolah.

"Tapi orangtua ada yang masih menganggap ada sekolah tertentu, padahal sebaran peserta didik sudah merata," ujarnya.

Muzailis menyebut bahwa sekolah yang dulunya favorit bisa saja diungguli oleh sekolah di pinggiran kota. Ia mengimbau orangtua jangan terlalu fokus untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah favorit.

"Jadi belum tentu sekolah favorit dulu, sekarang masih unggul. Bisa jadi sekolah pinggiran lebih unggul karena peserta didiknya berkualitas," paparnya.