Dijaga Ketat, Pengungsi Rohingya Dilarang Komunikasi dengan Pihak Luar

Pengungsi-Rohingya-dari-Aceh5.jpg
(RAHMADI DWI/Riau Online)


RIAUONLINE, PEKANBARU - Tim Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) Pekanbaru melakukan penjagaan ketat di lokasi penampungan sementara pengungsi Rohingya.

Penjagaan ketat dilakukan guna mencegah upaya pengungsi untuk kabur. Sebanyak 34 orang pengungsi Rohingya kabur beberapa waktu lalu dari Wisma D'Cop 2 di Jalan Cipta Sari, Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.

"Jadi, yang kita batasi adalah pengungsi yang coba kabur dari penampungan agar tidak berkomunikasi dengan pihak luar. Ini mengantisipasi agar tidak coba kabur lagi," ujar Kepala Badan Kesbagpol Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian, Jumat 17 Juni 2022.

Ia menyebut bahwa para pengungsi masih bisa berkomunikasi satu sama lain. Mereka yang ada di akomodasi juga bebas berinteraksi di bawah pengawasan tim.

 

 

Zulfahmi mengatakan, tim bakal melakukan rapat terlebih dahulu. Nantinya, para pengungsi Rohingya secara bertahap bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar.



Mereka berada di Pekanbaru sembari menanti proses penempatan di negara ketiga.

"Kita mau rapat satgas dulu. Masyarakat sekitar juga sudah menerima keberadaan para pengungsi," paparnya.

Para pengungsi hanya bisa menanti proses penempatan tersebut. Ia mengatakan, bahwa penempatan itu diproses oleh IOM dan UNHCR dengan negara yang bersedia menerima pengungsi.

Zulfahmi menyebut, tim juga meningkatkan pengawasan di akomodasi pasca puluhan pengungsi Rohingya melarikan diri dari akomodasi.

 

 

Tim Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) Pekanbaru menyiagakan personel di akomodasi itu. Mereka merupakan aparat gabungan sebanyak delapan orang yang berjaga secara bergantian.

"Kita juga menjaga kemungkinan adanya pengungsi yang mencoba untuk kabur lagi," ujarnya.

Tim juga sudah mengimbau para pengungsi agar tetap berada di akomodasi. Kebutuhan pengungsi juga dipenuhi selama berada di penampungan, begitu juga akses layanan kesehatan.

"Kita berupaya menyediakan kebutuhan para pengungsi selama berada di Kota Pekanbaru," pungkasnya.