RIAUONLINE, PEKANBARU-Pembangunan Pasar Induk Pekanbaru hingga kini masih terbengkalai. Diketahui, kondisi terkini percepatan pembangunan fisik pasar induk baru 57 persen.
Padahal proses pengerjaan pasar induk sudah berlangsung sejak tahun 2017 silam. Namun pembangunannya sempat mangkrak selama dua tahun belakangan.
Kondisi ini terjadi karena pengembang yakni PT. Agung Rafa Bonai (ARB) mengalami krisis finansial. Mereka pun sempat meminta perpanjangan waktu karena tidak mampu rampungkan pasar induk pada Oktober 2018 dan Oktober 2019 silam.
Ada rencana proses pembangunan berlanjut usai Pemerintah Kota Pekanbaru dan PT. ARB menyepakati addendum atau penambahan klausul dalam kontrak perjanjian.
"Kita sudah finalisasi addendum dengan mempertimbangkan force majeur dan pandemi Covid-19," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, Kamis 12 Mei 2022.
Ia menyebut, Pemerintahan Kota Pekanbaru mendorong agar pengembang bisa menuntaskan pembangunan pasar induk.
Hingga kini, lokasi tersebut belum layak ditempati para pedagang. Kondisi fisik bangunan kios masih banyak yang belum tuntas, hanya baru berdiri beberapa tiang.
Namun ada juga sejumlah bangunan kios yang sudah tuntas di arah belakang pasar Jalan Soekarno-Hatta. Ada juga sebagian sudah berdiri seperti kios tapi tanpa dinding dan atap.
Kondisi areal pembangunan itu sepi tanpa pekerja. Saat ini hanya terlihat satu unit alat berat berada dalam areal pembangunan pasar induk. Namun akses masuk ke dalam pasar sudah dibuka berupa jalan tanah