RIAU ONLINE, PEKANBARU - Aksi premanisme di Indonesia masih terjadi hingga kini. Tidak hanya di pusat, bahkan di daerah sekalipun aksi premanisme kerap kali meresahkan masyarakat.
Aksi premanisme ini beragam, mulai dari ancaman, pemalakan atau pungli kepada pedagang, sopir, aksi minta proyek dan imbalan, serta contoh aksi premanisme yang mengancam ketertiban sosial.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menuliskan premanisme adalah yang bersifat preman. Artinya premanisme adalah cara atau gaya hidup seperti preman, biasanya dilakukan dengan mengedepankan kekerasan.
Beberapa contoh aksi premanisme yang sempat terjadi di Provinsi Riau yaitu aksi seseorang meminta proyek/kerja pembangunan di jalan tol Pekanbaru-Padang pada bulan November 2020.
Selanjutnya, contoh aksi premanisme yang diungkap Polres Siak. Sebanyak 25 orang ditangkap atas pungutan liar (pungli).
Sebenarnya masih banyak lagi contoh aksi premanisme yang ada di daerah, baik di tingkat kota, kabupaten, bahkan provinsi.
Lalu bagaimana sudut pandang antropolog maupun secara sosiologis melihat aksi-aksi premanisme yang terjadi hingga saat ini.
Apa saja fakta dibalik aksi-aksi premanisme yang meresahkan masyarakat di daerah khususnya di Indonesia?
Menurut Antropolog Indonesia, M Rawa El Amady mengatakan aksi premanisme sudah ada sejak dulu hingga sampai saat ini.
Ia menjelaskan, fakta-fakta yang mengakibatkan adanya aksi premanisme di Indonesia, dan di daerah-daerah.
"Pertama, premanisme itu ada di mana-mana, di seluruh kehidupan masyarakat. Jadi, secara antropologis dan sosiologis, premanisme memang fakta yang tidak bisa lepas dari kaki masyarakat," kata Rawa, kepada RiauOnline, Sabtu, 12 Juni 2021.
Dia melanjutkan, memang ada premanisme ini yang bisa dikendalikan dan ada juga yang tidak bisa dikendalikan. "Kedua, cuman ada premanisme ini ada yang dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan," tuturnya.
Selanjutnya, ia menceritakan aksi premanisme di negara eropa yang maju bahkan kejahatan dan aksi premanismenya minim.
"Ketiga, ada beberapa negara yang dikatakan kejahatan turun, dan premanisme minim, itu seperti negara di Eropa yang maju, seperti Belanda," imbuh Rawa.
Kemudian, ia juga memberikan pemahaman yang mendasar kenapa aksi premanisme itu lahir dan terus ada di kehidupan bermasyarakat saat sekarang.
Ini menjadi fakta keempat yang memberikan pemahaman komprehensif. Apa saja yang menjadi sumber lahirnya aksi premanisme?
Menurutnya ada dua sumber. "Cara pemahamannya. Nah, premanisme lahir dari dua sumber. Pertama secara natural/alamiah, preman itu merupakan kelompok orang yang malas bekerja," bebernya.
"Kelompok orang yang malas bekerja. Tetapi mereka ingin mendapatkan pendapatan secara mudah, dan itu memang sudah terjadi sejak dulu lama memang kayak gitu," sambung Dia.
Ia juga melihat premanisme ini ada karena orang malas untuk bekerja. "Banyak sekali preman itu muncul, karena mereka malas bekerja, malas melakukan apapun, tapi mereka ingin mendapatkan penghasilan secara instan," tuturnya.
Kemudian, fakta keempat yang menjadi sumber lahirnya premanisme adalah karena adanya kepentingan politik di sana.
Sumber pertama lahirnya premanisme karena natural atau alamiah. Ia juga menyebut premanisme lahir karena adanya kepentingan politik.
"Kedua ada preman yang dibentuk oleh pemerintah, untuk kepentingan politik. Nah di rezim yang otoriter, di negara yang kerajaan, pemerintah yaitu bekerjasama dengan membentuk kelompok-kelompok preman itu," kata Dia.
"Baik melalui organisasi-organisasi resmi tertentu atau tidak, seperti organisasi masyarakat kepemudaan maupun tidak," timpalnya lagi.
Kata dia, aksi premanisme ini sebagai upaya menakut-nakuti masyarakat. "Mereka menggunakan tangan preman untuk menakut-nakuti masyarakat. Nanti seolah-olah dia berperan di tengah masyarakat. Jadi, memang itu ada premanisme," pungkasnya.
Nah itulah, sekilas bagaimana kita bisa memahami aksi premanisme yang ada di Indonesia, beserta contoh-contohnya di daerah-daerah. Masih terjadi aksi premanisme dalam berbagai bentuk meresahkan masyarakat.