Banyak Kelemahan, Zulkarnain Berharap Belajar Daring Hanya di Zona Merah

Belajar-daring9.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Sekolah di Kota Pekanbaru kembali digelar secara daring dimulai pada 24 Mei 2021. Hal ini sesuai arahan Gubernur Riau dikarenakan angka penularan dan positif Covid-19 cenderung terus meningkat.

 

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zulkarnain mengatakan, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru diminta untuk tidak menyamaratakan kebijakan pelaksanaan sekolah daring di semua zona. 

 

Di zona yang dirasa aman, sekolah diharap dilaksanakan tatap muka. Hal ini dikarenakan, sekolah daring dinilai punya banyak masalah krusial yang sulit dihadapi, baik oleh murid maupun orang tuanya.

 

"Punya banyak masalah krusial, seperti kuota data," katanya. 

 



Selain kuota data, masalah lainnya yang dihadapi saat sekolah daring menurut Zulkarnain adalah jika rumah murid tersebut bertepatan di lokasi susah sinyal juga termasuk masalah-masalah yang ditimbulkan akibat pembelajaran jarak jauh tersebut (PJJ).

 

 

"Masalah utamanya tentu cost. Kalau dulu anak-anak diantar ke sekolah. Sekarang harus ada paket kuota internet, biaya lainnya. Belum lagi beberapa lokasi sulit sinyal. Gimana mereka mau mengerjakan tugas dan arahan dari guru? Terus yang pasti anak-anak merasakan jenuh dan bosan juga," jelasnya. 

 

Lebih lanjut, Zulkarnain juga mengatakan, jika memungkinkan, laksanakanlah sekolah tatap muka di wilayah yang tidak zona merah. Tentu saja protokol kesehatan (prokes) nya harus diatur seketat mungkin. 

 

"Kita satu tahun lebih penerimaan murid baru secara online. Banyak anak-anak itu yang belum kenal sekolahnya, belum kenal gurunya," pungkasnya.