Basarnas Basarnas 50 Kota memasukkan kantong mayat pemudik yang tenggelam di Sungai Taluak Subanio, Kecamatan IX, Sumatera Barat/Basarnas 50 Kota
(Basarnas 50 Kota)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Berbagai cara dilakukan orang untuk tetap bisa berkumpul bersama keluarga di hari lebaran. Meskipun telah ada imbauan agar tidak mudik, sejumlah orang tetap nekat melintasi perbatasan.
Diberikan riauonline.co.id, empat orang asal Riau nekat mudik melalui jalur perairan. Kondisi ini lantaran ada penyekatan jalan di jalur darat perbatasan Riau-Sumbar.
Empat orang asal Riau dikatahui bernama Nofi Arisman (31), Rahman Rahim (20), Fadil Arisandi (21), Rajid (37).
Rizky Afriadi kepada riauonline.co.id menuturkan, sahabatnya Nofi nekat berangkat menuju Sumbar demi bisa berlebaran dengan anak dan istri. Nofi pun bersama adiknya Rahman dan keponakannya Fadil, serta temannya berangkat naik perahu mesin.
Mereka pum menyewa sebuah perahu mesin warga di Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, sehari menjelang lebaran, Rabu, 12 Mei 2021
Perahu mesin tersebut bergerak melewati Sungai Kopu di Desa Tanjung serta menyisir (hulu) arus sungai yang cukup deras (melawan arus).
Sesampainya di Toluok Subanio, perahu yang ditumpangi empat orang ini oleng dan terbalik di Sungai Batang Kapur Taluak Sabanio, Nagari Muaro Paiti, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.
Hanya satu pemudik yang selamat yakni Rahman Rahim (20). Ia melaporkan peristiwa itu kepada petugas Basarnas di Pos Damkar Kapur IX.
"Menurut keterangan korban yang selamat, rekannya bertiga tidak bisa berenang," ucap Komandan Pos SAR Limapuluh Kota, Robi Saputra, Jumat, 14 Mei 2021
Mendapat laporan tersebut, Tim SAR Gabungan yang telah berkoordinasi dengan Kepolisian Sekapur IX, Kecamatan serta Kenagarian melakukan pencarian menggunakan segol (perahu masyarakat) namun hasilnya nihil dan dilanjutkan esok hari.
Jumat, 14 Mei 2021 tim gabungan yang dibantu Masyarakat melanjutkan pencarian dan menyusuri sungai serta lokasi awal perahu terbalik.
Peralatan yang digunakan untuk pencarian berupa perahu karet tim SAR dan BPBD, serta perahu mesin milik warga Desa Tanjung.
Sekira pukul 07.30 WIB, korban atas nama Rajid (37) ditemukan di wilayah Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Selanjutnya sekira pukul 09.00 WIB, korban kedua atas nama Fadil Arisandi (21) ditemukan 14 kilometer dari korban pertama. Tepatnya sekitar Candi Muaro Takus.
Setelah melakukan pencarian panjang, akhirnya korban ketiga atas nama Nofi Arisman (31) ditemukan sekira pukul 15.00 WIB mengapung di antara rumpun bambu sungai.
"Ketiga korban sudah kita temukan dalam kondisi meninggal dunia," tambah Robi.
Namun, Nofi ditemukan tak jauh dari lokasi perahu yang terbalik, masih di daerah Sumatera Barat. Berbeda dengan dua korban lainnya (Rajid dan Fadil) ditemukan di wilayah Riau,
"Kami ada dua tim dari Pos SAR Limapuluh dan SAR Pekanbaru. Dibantu BPBD dan Tagana, serta pemuda Desa Tanjung," ujarnya.
Petugas memang sempat kesulitan mencari jasad ketiga korban, karena kondisi air sungai sedang pasang dan keruh. Apalagi, arus sungai deras.
"Berkat kerja sama tim dan warga, ketiga korban berhasil ditemukan dan dibawa ke kampung halamannya di Sumatera Barat," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Riau, Syamsuar juga telah mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas mudik antar provinsi. p
Proses penyekatan di pjugatasan Kabupaten/kota juga sudah berlangsung sejak, Kamis 6 Mei 2021.
Berdasarkan dalam Permenhub Nomor PM 13 Tahun 2021, Riau tidak termasuk dalam wilayah aglomerasi yang boleh melakukan perjalanan.