Satol PP membubarkan pedagang serta sejumlah kafe di jalan HR Soebrantas Panam karena masih nongkrong hingga batas waktu yang ditentukan/satpol PP kota Pekanbaru/DEFRI CANDRA /Riau Online
(DEFRI CANDRA /Riau Online)
RIAUONLINE, PEKANBARU- Baru-baru ini, Juru Bicara Satuan Tugas (Jubir Satgas) Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi mengatakan bahwa anak muda adalah penyebab kasus Covid-19 di Riau meningkat.
Alasannya, anak-anak muda yang suka berkerumun, nokrong di kafe-kafe serta tak jarang acuh pada Protokol Kesehatan.
Saat balik kerumah, mereka diduga membawa virus Covid-19 tak diduga telah menyebarkan virus ini kepada keluarga mereka yang memiliki imune (daya tahan) lemah.
Menanggapi hal ini, RIAUONLINE.CO.ID mencoba meminta tanggapan 10 orang muda-mudi perihal kasus anak muda Penyebab Covid-19 meningkat di Riau.
"Kita kalau ngumpul kan berjarak, lepas maskerpun kalau lagi minum, jadi saya tak sependapat dengan hal itu," ucap Putra kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 3 Mei 2021.
Hal sama juga diungkapkan oleh pasangan Adek dan Roza, mereka mengaku tak sependapat dengan apa yang disampaikan Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Riau.
"Saya rasa anak muda dianggap sebagai penyebab Covid-19 meningkat berlebihan, kalau memang iya anak muda penyebabnya karena sering nokrong, kenapa Mall dibuka dan tidak ditutup, keramaian bahkan lebih banyak, bisa jadi itu penyebabnya," tegasnya.
Jawaban dari 10 anak muda ini hampir sama yakni tidak mau dijadikan kambing hitam penyebab kasus Covid-19 di Provinsi Riau meningkat
Sebelumnya diketahui, Yovi menjelaskan bahwa 70 persen total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berusia 18 sampai 40 tahun.
"Kalau kita melihat data statistik ada dua hal, yang pertama 70 persen dari total kasus di Provinsi Riau adalah 70 persennya orang dengan usia 18-40 tahun. Artinya itu semua orang-orang muda yang nongkrong, produktif, berjalan, ke pasar, yang nongkrong di cafe," ungkapnya