Minggu Pagi ke Gereja, Siang Diajak Ibu ke Wihara, Sore Salat Bareng Ayah

Rafael-Tan.jpg
([Ismail/Suara.com])

RIAU ONLINE, JAKARTA-Rafael bercerita pagi hari ke gereja, siang ke Vihara dan sore ikut Sholat Maghrib sehingga dia belajar 3 agama sekaligus.

Rafael Tan dibesarkan dalam keluarga yang memiliki perbedaan budaya dan agama. Ibunya Buddha. Sementara itu, sang ayah merupakan seorang Muslim.

“Gue juga dibesarkan dengan keluarga yang berbagai macam budaya, berbagai macam agama. Bokap saat itu, pas gue udah lahir itu bokap sudah muslim, sebelumnya Budha. Kalau nyokap Budha. Terus kenapa gue ada di gereja?” ujarnya dilansir dari kanal YouTube Daniel Mananta Network pada Senin, 12 April 2021.

Rafael Tan kerap dibawa sang Ibu ke gereja sejak kelas 2 SD. Hal ini lantaran ibunya ingin agar Rafael Tan mengikuti les nyanyi dan bergabung dengan tim paduan suara gereja.

Rafael Tan di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019). [Sumarni/Suara.com]



Rafael Tan di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019). [Sumarni/Suara.com]

“Waktu kecil dari mungkin umur 1 sampai berapa tahun ya? Sampai kelas 1 SD itu ya masih ikut-ikutan aja. Cuma waktu SD kelas 2 kalo gasalah nyokap bawa gue ke gereja,” kisah Rafael Tan.

Dari situlah awal mula Rafael berkenalan dengan agama Nasrani. Rafael Tan tidak hanya bernyanyi dalam tim padus, namun juga mengikuti sekolah Minggu yang didgelar untuk anak-anak.

“Nyokap gue ikutin aja karena ya enggak ada pilihan, akhirnya bawa gue ke gereja. Jadi alasan gue dibawa ke gereja ya karena supaya gue masuk paduan suara, bukan karena kenal Tuhan Yesus, supaya belajar firman Tuhan, enggak,” kata Rafael Tan dikutip suara.com

Terekspos dengan banyaknya agama, Rafael Tan pun mengikuti 3 ajaran agama sekaligus. Menurutnya, ia mengikuti sekolah Minggu yang diselenggarakan gereja, ke wihara untuk mempelajari Tripitaka, sekaligus sholat.

“(agama) Tiga-tiganya. Jadi gini, misalnya hari Minggu, waktunya ke gereja, pagi-pagi gue ke gerja sekolah minggu. Siangnya itu gua ikut nyokap, karena di Wihara pun ada satu komunitas kayak sekolah Minggu anak-anak kecil yang untuk belajar Kitab Tripitaka untuk sembayang. Nah, sore pulang ke rumah, bokap sholat Maghrib, gue ikut sholat Maghrib juga,” kisah Rafael Tan.

Kendati begitu, Rafael Tan selalu meyakini bahwa Tuhan yang dipercayainya adalah Tuhan Yesus.

“Tapi dalam hati kecil sih gue, meskipun gue mengikuti 3 agama ini, tapi dalam hati kecil gue, gue kalau berdoa selalu sama Tuhan Yesus,” tutup Rafael Tan.