RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penyelundupan 22 ekor anakan buaya muara berhasil diamankan tim Avsec Bandara Sultan Syarif Kasim II, Rabu, 24 Maret 2021.
Penyelundupan 22 ekor anak buaya ini dibagi ke dalam 8 box yang sudah disiapkan dengan kondisi terbungkus rapi dan mulut buaya yang diikat lakban hitam.
Namun dari 22 ekor anak buaya muara ini 7 di antara sudah mati dan dibawa ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau.
"Rencananya 22 anak buaya ini akan dikirimkan ke Jakarta melalui jasa Pengiriman TIKI dari Siak," ucap Kabid Teknis KSDA Riau, M Mahfud, Kamis, 1 April 2021.
Selain itu, Mahfud juga mengatakan akan melepaskan liarkan 15 ekor anak buaya muara ini yang masih hidup.
"Sisa 15 ekor buaya muara yang masih hidup ini akan kita lepas liarkan ke habitatnya," tutup Mahfud.
Sebelumnya diketahui, Petugas Aviation Security Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menggagalkan penyelundupan 22 ekor buaya muara yang hendak dikirimkan ke Jakarta.
Berawal dari adanya kiriman paket mencurigakan, kemudian pihak Avsec melakukan pemeriksaan melalui mesin X-ray dan didapati paket tersebut berisi buaya.
Kepala Balai Besaro Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono mengatakan, selanjutnya setelah dibuka paket tersebut, ditemukan 22 ekor Buaya Muara yang dikemas dalam delapan kantong.
“Dari 22 ekor buaya tersebut, tujuh ekor dalam kondisi mati, dan yang masih hidup sebanyak 15 ekor, dalam setiap kantong terdapat lubang udara dan sabut kelapa dalam kondisi lembab,” ucapnya, Kamis, 1 April 2021.
Buaya muara ditemukan merupakan spesies dari perairan Bengkalis. Pelaku sengaja mengirim buaya melalui jasa pengiriman barang di Kabupaten Siak sebagai modus menghilangkan identitas. Sementara alamat yang dituju di Jakarta juga masih belum dapat dipastikan alamat penerima.