RIAUONLINE ,PEKANBARU - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar, Kota Pekanbaru menjadi perhatian. Sampah yang menumpuk di kawasan tersebut sempat meluber hingga mengganggu akses jalan warga setempat.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus mengaku sudah mendapat informasi tentang sampah meluber hingga ke jalan. Ia mengingatkan agar DLHK menangani TPA secara optimal.
Ia berujar, penanganan sampah di TPA dengan prinsip sanitary land field. Artinya penumpukan sampah berlapis. Ia pun mengingatkan agar di TPA ada alat berat yang cukup untuk mengelola tumpukan sampah.
"Siapkan peralatan yang cukup, supaya tidak terjadi hambatan. Saya ingatkan DLHK bisa menuntaskan permasalahan di TPA," ujarnya, Senin 15 Maret 2021.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Marzuki tidak menampik hal itu. Ia dan tim DLHK langsung menindaklanjuti tumpukan sampah yang meluber hingga ke akses jalan TPA.
"Masyarakat sempat terganggu jalannya, sebab sampah menumpuk. Alat berat kita rusak," terangnya, Minggu 14 Maret 2021.
Mereka sudah meminjam alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru. Alat berat dipinjam guna membantu membenahi tumpukan sampah di jalan akses TPA.
Marzuki mengatakan seyogyanya ada dua unit alat berat membantu pengelolaan sampah di TPA Muara Fajar. Satu unit eskavator dan satu unit dozer.
Kedua alat itu membantu mengurai dan mendorong sampah agar tidak meluber ke akses jalan TPA. Sampah yang sudah menumpuk seharusnya ditimbun tanah.
"Tapi sekarang belum bisa kita timbun dengan tanah karena alat berat terbatas di TPA. Penanganan sampah di TPA saat ini belum optimal," terangnya.
Sampah yang meluber juga disebabkan sejumlah oknum angkutan membuang sampah begitu saja di tepi jalan akses. Masyarakat keberatan dengan kondisi tersebut.