Ruslan Tarigan Kecewa Proyek IPAL Bikin Susah: Orang Jualan Harus Tutup

Pengerjaan-IPAL.jpg
(Muthi Haura/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dicanangkan akan selesai diakhir tahun 2020 lalu, tapi hingga menjelang akhir Februari 2021, tidak kunjung selesai. Banyak masyarakat yang mengeluhkan terkait IPAL ini, salah satunya Ayu warga Sukajadi.

“Jalanannya rusak, susah kalau mau lewat. Apalagi sering terjadi kecelakaan didekat area IPAL ini,” keluh Ayu, Kamis, 25 Februari 2021.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Ruslan Tarigan mengatakan, pihaknya menilai kinerja PT Hutama Karya dan PT WiKa tidak profesional dalam pengerjaan IPAL.

Politisi PDIP itu menyayangkan lambatnya kinerja PT Hutama Karya dan PT WiKa selaku kontraktor. Akibatnya, masyarakat menjadi korban terkena dampak dari galian IPAL di beberapa tengah jalan dalam kota tersebut.

"Kasihan kita melihat adanya warung yang tutup. Masyarakat yang berjualan ini kan hanya untuk bertahan hidup di tengah pandemi covid-19 sekarang, ya kasihan lah kita. Lalu ada sekitaran rumah warga yang dibuat pagar seng didepan rumahnya, dan dibuat lobang besar d idepan rumahnya. Jadi, ya disayangkanlah ini tak kelar-kelar," ujarnya.



Lebih lanjut, Ruslan terus mendesak PT Hutama Karya dan PT WiKa untuk segera menyelesaikan proyek nasional tersebut. Ia juga telah menyampaikan ke pihak manajemen dua kontraktor untuk dapat memberdayakan orang-orang sekitar guna percepatan pengerjaan IPAL.

"Kalau perlu ditambah tenaga kerja agar cepat selesai. Direkrutlah orang-orang yang disekitar situ. Yang terpenting, jangan membuat banyak orang terganggu," pungkasnya.