(muthi)
Minggu, 31 Januari 2021 15:59 WIB
(muthi)
RIAU ONLINE, PEKANBARU – Banyak jalan menuju Roma, banyak jalan juga menuju kesuksesan. Jika satu pintu tertutup, ada pintu lain yang terbuka lebar. Begitulah pepatah lama yang sering diucapkan. Namanya, Khairinnisha Maharani Puteri. Biasa disapa Nisa atau Caca.
Kehidupan masa kecil, terutama dibangku putih biru membuatnya harus berani survive dan keluar dari zona nyaman.
Masa-masa SMP-nya merupakan masa tidak ingin diingat Nisa. Ia dibully, diremehkan, dikatain jerawatan, sok cantik, jelek, dan lain sebagainya.
Lulus SMP, perempuan kelahiran 1 Oktober 2000 ini bertekad harus berani untuk keluar dari zona nyaman. Ia mulai belajar merawat diri, belajar untuk aktif bergaul, belajar memanajemen waktu, belajar untuk bisa berprestasi, belajar public speaking, belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan orang lain, dan belajar lainnya.
Baca Juga
“Nggak mudah sebenarnya, tapi harus. Harus dipaksakan, karna nggak pengen masa-masa SMP itu terjadi lagi,” katanya.
Siapa sangka, gadis yang dulu diejek-jelek, mampu mewakili Riau untuk karantina di Jakarta sebagai perwakilan Putri Bahari Riau 2019. Nisa berujar, ia berusaha untuk keluar dari zona nyamannya dan mengambil semua kesempatan yang ada untuk terus mengembangkan diri.
Menurut gadis yang duduk dibangku kuliah semester enam Jurusan Hubungan Internasional ini, selagi ada kesempatan dan waktu, ia pasti ambil, karena itu merupakan batu loncatan untuk semakin berkembang.
“Ditawarin ini itu, ambil-ambil aja dulu semuanya. Ditawarin event ke Bali, ambil. Ditawarin jadi penyiar radio, ambil. Nisa mau nggak jadi juri fashion show? Ayo boleh. Nisa mau nggak jadi bintang tamu di sini? Oke. Ambil aja dulu semua, karena itu pengalaman,” ujar Duta Fisip ini.
Untuk berkembang hingga sejauh ini memang bukan hal yang mudah bagi seorang Nisa. Banyak hal juga membuatnya down dan hampir menyerah. Tapi pada nyatanya, gadis berjilbab itu sama sekali tak memilih untuk menyerah. Baginya, untuk awal memulai menjadi lebih baik, harus berani keluar dari zona nyaman.
“Dan yang pasti juga, berani untuk ngambil kesempatan yang ada,” pungkasnya.