RIAUONLINE, PEKANBARU - Universitas Riau berencana melakukan proses pembelajaran hybrid atau gabungan antara proses belajar daring dan luring untuk semester genap 2020/2021 atau dimulai pertengahan Februari mendatang.
“Kami di Universitas Riau berencana melakukan pembelajaran hybrid. Tapi terbatas untuk kegiatan praktikum dan sifatnya selektif, selama masih bisa didaringkan maka didaringkan, Rencananya semester genap 2020/2021, pertengahan Februari inshaallah. Tapi kita tunggu rekomendasi” jelas Rektor Aras Mulyadi, Rabu 19 Januari 2021.
Aras menjelaskan bahwa segala proses persiapan sudah diaporkan kepada gugus tugas Covid 19 baik provinsi maupun kota untuk dipertimbangkan rekomendasinya.
“Oleh karena itu pembelajaran hybrid ini kan harus meminta rekomendasi dari satgas Covid Provinsi dan Kota Pekanbaru. Jadi kami sampaikan panduan-panduan itu dan SOPnya sehingga menjadi pertimbangan bagi petugas Covid untuk memberikan rekomendasi.” ujarnya
Terkait kesiapan saran dan prasarana, Rektor menjelaskan bahwa kesiapan sarana prasarana sudah disiapkan untuk memastikan protokol kesehatan dapat berjalan efektif.
“Kita siap sarana dan prasarana untuk melakukan pembelajaran hybrid tersebut. Kita ikuti protokol kesehatan,” ungkap Aras.
Namun di tengah persiapan tersebut, justru terjadi kasus positif tepatnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Politik), empat orang dinyatakan positif dan sempat dilakukan lockdown pada 19 sampai 21 Januari 2021 kemarin.
Menanggapi hal ini, Aras Mulyadi menyebut persiapan untuk protokol kesehatan akan dipeketat termasuk ketentuan apabila ada yang dinyatakan positif saat pembelajaran hybrid dilaksanakan.
Kalau persiapan tetap jalan, makanya di panduan ini ada juga ketentuan jika ada yang positif bagaimana. Masih dalam pertimbangan satgas Covid.