RIAUONLINE, PEKANBARU - Pengamat politik Riau, Saiman Pakpahan menilai kegagalan Golkar mencapai target di Pilkada adalah hal biasa dalam kontestasi.
"Secara fakta adanya penurunan, tidak sesuai dengan target itu biasa. Jika sesuai target maka berarti instrumen dalam partai apapun itu bekerja. Paling penting itu rekrutmen, karena yang diusung partai kan orang. Ini poin penting. Selain itu juga penting pengkonsolidasian secara internal," jelas Saiman, Kamis 10 Desember 2020.
Posisi Golkar sebagai pemenang Pileg Riau pada 2019 lalu dan Dipimpin oleh Gubernur Riau, Syamsuar memang sebetulnya strategis. Namun penurunan suara Golkar tidak bisa diarahkan ke sosok Syamsuar.
"Ini menjadi seksi karena Golkar sebagai partai yang terbiasa berkuasa, benar. Tapi banyak variabel yang mempengaruhi," kata dia.
Lebih jauh ia menilai elektabilitas Paslon tidak melulu dipengaruhi oleh popularitas partai.
"Urusan Pilkada tidak melulu partai. Jika ditelusuri ke bawah, presensi partai berapa persen di Pilkada? Juga tidak terlalu signifikan. Urusannya pada figur Paslon," ujarnya.
"Jangan kemudian melihat fakta-fakta lalu secara sederhana menyimpulkan tentang kekalahan partai Golkar yang diserang ketua partainya," ujarnya.
Ia juga menyebut evaluasi kinerja partai Golkar di Pilkada ini sepenuhnya urusan partai yang tidak seharusnya diintervensi.
"Hal ini merupakan internal partai yang tidak seharusnya diintervensi. Kita menghormati lembaga itu dengan tidak mengintervensinya" tutup Saiman.