DBD Pekanbaru Capai 470 Kasus, Terbanyak di Tenayan Raya

Nyamuk-Aedes-Aegypti4.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru mencapai 470 kasus hingga pekan ke-42 tahun 2020.

 

Kasus yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut paling banyak ditemukan di daerah pinggiran Kota Pekanbaru.

 

Dari data yang dihimpun  Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, sebaran kasus DBD tertinggi tercatat di Kecamatan Tenayan Raya, tiga. Sebanyak 83 kasus. Hal ini diungkapkan Sekretaris Diskes Zaini Rizaldy Saragih.

 

 

 

"Sampai pekan ke-42 tahun 2020 terdapat 470 kasus yang tersebar di 12 kecamatan. Kasus terbanyak ditemukan di Kecamatan Tenayan Raya" ungkap dr Zaini, Rabu 21 Oktober 2020.

 

Dikatakannya, meski kasus DBD cukup banyak, namun sebagian besar pasien sudah dinyatakan sembuh. Saat ini hanya tinggal dua pasien yang tengah menjalani perawatan. 

 



Sementara itu jumlah pasien yang meninggal karena DBD yang mengakibatkan meninggal dunia sepanjang 2020 tercatat satu kasus. Tepatnya pada pertengahan Februari 2020 lalu.

 

Menurut dr Zaini, pasien yang meninggal dunia karena DBD tersebut yaitu R (20) warga Jalan Melur, Kelurahan Padang Bulan.

 

Pasien meninggal dunia karena  diduga pasien terlambat mendapatkan penanganan medis. 

 

"Sepanjang 2020 hanya satu kasus pasien meninggal dunia pada Februari  lalu," terangnya. 

 

Disisi lain  sebaran kasus DBD di Pekanbaru  yaituKecamatan Tenayan Raya tercatat 83 kasus, Kecamatan Tampan 76 kasus dan Marpoyan Damai 65 kasus.

 

Kemudian Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 54 kasus dan Kecamatan Bukit Raya 53 kasus. 

 

Selanjutnya Kecamatan Limapuluh tercatat 36 kasus, Kecamatan Rumbai 29 kasus, dan Rumbai Pesisir 22 kasus.

 

 

Kecamatan Senapelan tercatat 20 kasus DBD, Kecamatan Sukajadi 18 kasus, Kecamatan Pekanbaru Kota dan Kecamatan Sail masing-masing 7 kasus.