RIAU ONLINE, PELALAWAN - Kabupaten Pelalawan merupakan daerah yang memiliki berbagai macam potensi, dari berbagai potensi tersebut maka dapat dikembangkan menjadi daerah yang maju dan berkembang, hingga akhirnya mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Melalui Tujuh Program Strategis di bawah kepemimpinan Bupati Pelalawan HM Harris, pemerintah Kabupaten Pelalawan terus mengembangkan sayap. Salah satunya melalui potensi pertanian dengan program Pelalawan Makmur.
Kabupaten Pelalawan sendiri terdiri dari 12 kecamatan dan diantaranya berada di pinggir Sungai Kampar, adalah Kecamatan Kuala Kampar yang berada di wilayah terluar Kabupaten Pelalawan yang memiliki potensi pertanian padi yang sangat menjanjikan.
Kecamatan ini lebih sering dikenal sebagai lumbung padinya Kabupaten Pelalawan. 90 persen produksi gabah di negeri seiya sekata ini berasal dari Pulau Penyalai yakni Kuala Kampar
Sebagai sentra padi, Kuala Kampar memiliki potensi pertanian yang masih bisa di kembangkan, hamparan lahan yang sangat luas serta bibit padi unggulan asli daerah menjadi ciri khas padi Kuala Kampar.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian di Kuala Kampar terdapat potensi sawah kurang lebih sekitar enam ribuan hektar, atau hampir 90 persen dari total keseluruhan luas lahan sawah yang ada di Kabupaten Pelalawan yakni, 7.653 hektar.
Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Pertanian guna meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut. Semua itu bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.
Kualitas padi Kuala Kampar yang bagus membuat nilai ekonomis tinggi dengan potensi pasar/permintaan yang cukup besar. Hal ini tentunya dapat diandalkan sebagai sebagai salah sumber pendapatan petani.
Dengan menjadikan kawasan pangan, Pemkab Pelalawan terus berupaya mempercepat pembangunan guna kesejahteraan petani dengan cara meningkatkan hasil produksi yang lebih baik lagi.
Pembangunan itu dimulai dari penataan kawasan tersebut, ditargetkan hasil produksi padi ini dapat meningkat. Apalagi sitem dua kali penananaman padi serentak selama setahun, akan mempercepat terwujudnya keinginan tersebut.
Bupati Pelalawan HM Harris menjelaskan, dengan penerapan sistem dua kali tanam padi serentak dalam satu tahun, maka bisa ditargetkan hasil produksi padi kedepannya bisa mencapai 50 ribu ton untuk sekali panen atau dalam setahun bisa melakukan hasil produksi sebesar 100 ribu ton pertahun.
Berdasarkan rasio ketersediaan pangan dengan jumlah penduduk yang mengkomsumsinya, diketahui kebutuhan pangan Kabupaten Pelalawan baru mencapai 60 persen saja. Sementara untuk mencapai swasembada pangan diperlukan persawahan sebesar 11 ribuan hektar dengan produksi lima ton per hektarnya.
Dengan demikian, petani di sentra sentra produksi beras Kabupaten Pelalawan mendapat tugas penting dan harus bekerja ekstra keras guna dapat mewujudkan swasembada yang diinginkan tersebut.
Kebutuhan beras di Kabupaten Pelalawan tergolong cukup tinggi yakni mencapai 70 persen. Jumlah tersebut sudah berada di atas rata-rata Provinsi Riau yang hanya 50 persen saja.
“Sedangkan sisanya, kebutuhan beras di Kabupaten Pelalawan biasanya terpenuhi dari Sumatra Barat. Dari hasil produksi beras di daerah ini, kita baru memenuhi kebutuhan untuk daerah kisaran 60 persen, sementara sisanya kita penuhi dari Sumbar,” terang Harris.
Di balik keseriusan Pemerintah Kabupaten Pelalawan itu, tentunya program tersebut membutuhkan biaya seperti penyediaan jalan usaha tani (JUT) tipe A sepanjang 110 Km dan JUT tipe B sepanjang 50 Km, penyediaan 380 unit Alsintan, jaringan irigasi, dermaga pertanian serta kebutuhan lainnya.
Dan jika dana ini bisa dikucurkan dan bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka pihaknya optimis program Pelalawan Makmur dapat dinikmati masyarakat banyak, termasuk untuk dikirim ke luar daerah.
Di sisi lain, melalui Dinas Pertanian juga terus berupaya meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian khususnya padi yang menjadi tanaman unggulan masyarakat di daerah ini khususnya Kecamatan Kuala Kampar.
Selain potensi padi, Kecamatan Kuala Kampar juga memiliki potensi lain yaitu terbentangnya ribuan hektar lahan persawahan dengan kondisi tanah yang subur.
ISTIMEWA
“Dengan potensi itu membuat kecamatan Kuala Kampar disebut sebagai pusat penghasil gabah terbesar atau lumbung padinya daerah ini,” ungkapnya.
Dalam upaya meningkatkan hasil produksi pertanian tersebut terutama hasil padi (beras), Pemkab Pelalawan juga memberikan sejumlah bantuan berupa alat-alat mesin pertanian (Alsinta) untuk mengolah sawah seperti hand traktor, alat tanam, alat panen, bantuan bibit unggul sampai melakukan pelatihan terhadap para petani.
ISTIMEWA
Tak hanya membantu petani dalam hal meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman padi saja, Pemkab Pelalawan juga berupaya membantu memasarkan produk unggulan daerah tersebut.
Melalui Gerai Beras Penyalai, yang saat ini berlokasi di depan Gedung Daerah Laksamana Mangkudiraja Pangkalan Kerinci, di dirikan untuk memfasilitasi sistem pemasaran yang dibutuhkan petani Kuala Kampar.
ISTIMEWA
Agar mempertahankan harga, dengan kebutuhan masyarakat, melalui gerai Beras Penyalai, konsumen beras penyalai tidak perlu susah untuk mendapatkan beras terbaik dari bumi Kuala Kampar ini, namun bisa di dapat di gerai Beras Penyalai.
Beras Penyalai merupakan andalan Pelalawan yang dihasilkan dari lumbung padi di Kuala kampar. Ada beberapa jenis beras yang diproduksi yakni beras cekau, beras karya, beras mendol, beras inpara, dan aneka beras lainnya.
“Mari kita mulai gerakan konsumsi beras lokal. Karena ini hasil pertanian kita sendiri dari bumi kita sendiri,” ajak Harris.
Harris menyatakan gerakan konsumsi beras lokal ini merupakan bagian dari salah satu dari tujuh program strategis yang dijalankan Pemkab Pelalawan yakni Pelalawan Makmur.
Sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani dalam rangka mewujudkan Pelalawan Mamur menuju Pelalawan EMAS (Ekonomi Mandiri Amanah dan Sejahtera).
Negeri seiya sekata, bukan hanya makmur di tanaman padi, namun ragam tanaman pertanian dan perkebunan dan tumbuh dengan subur di negeri Seiya sekata ini, salah satunya jagung dan kedele, ada juga Semangka yang menjadi andalan petani di Desa Sering Kecamatan Pelalawan.
Kemudian ada Bengkoang di Bandar Petalangan, ada ada cerita keberhasilan ibu iu TP PKK Pangkalan Kerinci dalam budidaya sayur sayuran dan cabai, di lahan tidur.
Jadi banyaknya tanaman yang di kembangkan secara mandiri oleh Dinas Ketahanan Pangan, tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan.
Karena salah satu visi dari ketahanan panagan di negeri Seiya sekata ini Meningkatkan Ketersediaan dan Diversifikasi Pangan untuk Pemantapan Ketahanan Pangan.
Meningkatkan Produksi Pangan Unggulan Untuk Mewujudkan Pelalawan Makmur Menuju Kedaulatan Pangan, Meningkatkan Produksi Hortikultura Unggulan yang Bernilai Tambah.
Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Meningkatkan Daya Saing Produk Hasil Pertanian dan terakhir Meningkatkan Kemandirian Petani dalam Usaha Tani dengan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan yang Handal.(Adv)