Daerah di Pelalawan Ini Terancam Banjir Usai Pintu PLTA Koto Panjang Dibuka

Spillway-Koto-Panjang.jpg
(ISTIMEWA)


RIAU ONLINE, PELALAWAN - Setelah dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang, Minggu, 4 November 2018 membuat ketinggian air Sungai Kampar di Kabupaten Pelalawan meningkat. Diperkirakan, permukaan sungai naik antara 30 sampai 60 cm.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan memperkirakan terdapat beberapa wilayah yang akan terendam jika permukaan air sungai naik dengan drastis. Terutama, daerah-daerah di bantaran Sungai Kampar yang menjadi langganan banjir.

"Ada beberapa titik yang berpotensi tergenang. Memang menjadi langganan banjir," tutur Kepala BPBD Pelalawan, Hadi Penandio, Senin, 5 November 2018.

Adapun daerah pertama berpotensi tergenang yakni daerah Muaro Sako Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam yang berada di tepi sungai. Akibatnya, akses jalan akan tergenang air serta membanjiriSD 004 Muaro Sako.



Daerah lainnya yang berpotensi berdampak yakni Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci yang dikenal sebagai langganan banjir. Jalan penghubung di desa diprediksi ikut terendam banjir.

Bahkan pengaruhnya juga akan sampai ke Desa Lubuk Kembang Bunga dan Desa Air Hitam di Kecamatan Ukui.
Pasalnya aliran Sungai Nilo bermuara ke Sungai Kampar.

Jika volume air Sungai Kampar meningkat drastis, buangan Sungai Nilo akan tertahan mengakibatkan air meluap dan tergenang di daerah sekitarnya, termasuk Lubuk Kembang Bunga dan Air Hitam.

Ditambah lagi dengan air kiriman dari bagian hulu Sungai Nilo akibat hujan di Indragiri Hulu.

"Kita minta semua fasilitas sosial, fasilitas umum, serta aset-aset lainnya yang kemungkinan akan tergenang, segera diamankan. Camat-camat sudah kita ingatkan," tandasnya. (****)