Harga Pakan Melonjak, Belasan Peternak Bebek di Desa Kualu Gulung Tikar

Peternak-Bebek.jpg
(net)


LAPORAN: PANJI PRATOMO

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sekitar belasan peternak unggas jenis bebek di Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, mengalami kebangkrutan akibat harga pakan yang terus merangkak naik.

Para peternak tidak mampu berbuat banyak melihat kondisi yang terjadi. Menurut Ari, salah seorang peternak mengaku bahwa harga pakan mengalami kenaikan yang signifikan selama 2 bulan terakhir.

"Sudah 3 kali naik. Terakhir saya beli, harganya Rp 297 ribu per karung. Ketika saya beli periode sebelumnya, harganya masih Rp 285 ribu lalu kemudian naik menjadi Rp 293 ribu," keluhnya kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 30 Agustus 2018.



Ari tak menampik bahwa kenaikan harga pakan yang nyaris menyentuh Rp 300 ribu per karungnya membuat ia dan rekan sesama peternak di desa itu mengalami kesulitan dalam melanjutkan usahanya. Ari mengatakan ada sekitar belasan peternak di desanya yang mengalami kondisi serupa. Bahkan ada yang gulung tikar dan beralih profesi.

"Ada sekitar belasan peternak di sini yang mengalami kondisi serupa. Ada juga yang sudah tidak beternak lagi. Karena antara pengeluaran dan pemasukannya tidak seimbang," imbuhnya lagi.

Lebih lanjut, Ari membeberkan bahwa pakan buatan pabrik merupakan bahan baku utama. Karena bila tidak diberi pakan dengan konsentrat, produksi telur tidak akan maksimal.

"Pakan pabrik itu memang wajib. Karena kan ada kandungan konsentratnya. Kalau hanya diberikan dedak saja, produksi telurnya pasti akan berkurang," ujarnya.

Ari saat ini memiliki sekitar 100 ekor bebek. Jumlah ini sudah jauh berkurang dari sebelumnya yang mencapai 450 ekor. Ia mengatakan bahwa berkurangnya jumlah ternaknya disebabkan tidak mampu membeli pakan buatan pabrik dalam jumlah banyak.

"Karna harganya yang terus naik, jadi jumlah ternaknya saya kurangi. Sebelumnya ada sekitar 450-an. Sekarang hanya ada kurang lebih 100-an," tutupnya.