RIAUONLINE, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi lonjakan titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Riau mencapai 65 titik di sebagian besar wilayah Provinsi Riau, Senin sore.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno di Pekanbaru menjelaskan titik-titik panas yang terdeteksi melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua pukul 16.00 WIB tersebut menyebar di tujuh kabupaten di Riau.
"Titik panas terbanyak terpantau di Kabupaten Rokan Hilir dengan total 38 titik," katanya.
Selain di Rokan Hilir, titik panas juga terpantau di Kabupaten Bengkalis dengan 13 titik, Kampar dan Siak masing-masing empat titi, Dumai tiga titik, Indragiri Hulu dua titik dan Indragiri Hilir satu titik.
Sementara itu, selain di Provinsi Riau titik-titik panas turut terpantau di sejumlah Provinsi lainnya di Sumatera.
Secara keseluruhan, terpantau sebanyak 121 titik panas di Pulau Sumatera, dengan rincian 24 titik menyebar di Bangka Belitung, Sumatera Utara 21 titik, Sumatera Barat delapan titik dan Jambi dua titik.
Lebih jauh, Kisno menjelaskan dari 65 titik panas di Riau, 35 diantaranya dipastikan sebagai titik api. Titik api konsisten masih terpusat di Rokan Hilir dengan total 25 titik, sementara Bengkalis delapan titik, dan Kampar serta Dumai masing-masing satu titik api.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau memastikan tengah meningkatkan kewaspadaan menyusul meningkatkan jumlah titik panas dan titik api di wilayah tersebut sepanjang sepekan terakhir.
Provinsi Riau yang kini masih menyandang status siaga kabut asap akibat Karhutla terus berupaya melakukan pemadaman, baik melalui jalur darat maupun udara.
Bahkan, hari ini sebanyak empat unit helikopter guna mengatasi titik-titik api yang menyebar di wilayah pesisir provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning tersebut.
"Hari ini empat helikopter kita terbangkan ke Rokan Hilir dan Sam-Sam Kandis, Kabupaten Siak," kata Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger.
Ia menjelaskan ke empat helikopter yang diterbangkan guna membantu proses pemadaman melalui operasi pengeboman air atau waterbombing tersebut terdiri dari Bell 214, MI-171 dan dua unit Kamov.
Di wilayah Rokan Hilir, operasi pemadaman menggunakan helikopter berkapasitas maksimal 5 ton air tersebut difokuskan di wilayah Kecamatan Bangko. Sementara di Kabupaten Siak, helikopter yang memperkuat penanggulangan tim darat fokus di wilayah Sam-Sam, Kacamatan Kandis. (**)