RIAUONLINE - PT Pertamina (Persero) akhirnya merebut ladang minyak terbesar di Indonesia Blok Rokan, Riau. Pemerintah menilai penawaran yang ditawarkan PT Pertamina lebih memikat ketimbang PT Chevron Pacific Indoensia yang sudah mengelola Blok Rokan 50 tahun.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, keputusan pemerintah menyerahkan blok tersebut karena menimbang proposal yang ditawarkan Pertamina.
Pertamina menawarkan signature bonus atau bonus tanda tangan yang diberikan ke pemerintah sebesar Rp 11,3 triliun.
Bonus tanda tangan adalah bonus yang diserahkan sebelum penandatanganan kontrak. Tujuannya, untuk menunjukkan perusahaan yang menang lelang itu bonafide dan bersungguh-sungguh.
"Dari sisi komersial Pertamina, mengajukan dalam proposal signature bonus US$ 784 juta atau sekitar Rp 11,3 triliun," kata dia di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (31/7/2018). sebagaimana dikutip dari Detik.com.
Kemudian, dia mengatakan komitmen kerja pasti sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun.
"Potensi pendapatan negara selama 20 tahun ke depan sebesar US$ 57 miliar atau sekitar Rp 825 triliun. Insyaallah potensi pendapatan ini bisa menjadi pendapatan dan kebaikan bagi kita bangsa Indonesia," ujarnya.
Chevron sebenarnya masih ingin mengelola blok tersebut. Tapi, penawarannya kurang memikat pemerintah. Meski, Arcandra enggan membeberkan.
"Penawaran dari Chevron jauh di bawah penawaran yang diajukan oleh Pertamina," tutupnya.