RIAU ONLINE, PEKANBARU - Meski dibangun menggunakan anggaran hingga miliaran rupiah, namun peruntukan Pasar Higienis tidak seperti yang diharapkan.
Kondisi pasar yang digadang menjadi pasar semi modern dan menanggulangi semrawut ratusan pedagang nyatanya tak terselesaikan.
Pasar nyaris tak berpenghuni. Bahkan hanya menjadi tempat tidur seorang anak kecil yang tertidur pulas di atas salah satu lapak pedagang yang terbuat dari keramik berwarna putih.
Begitu juga dengan kondisi di dalam salah satu ruangan yang dikhususkan sebagai lapak penjualan daging basah dan ikan, terlihat puluhan kran air sudah hilang dicuri orang tak kenal.
Bukan hanya itu, pada beberapa dinding bangunan juga sudah berlubang, seperti terkena hantaman benda keras.
Menurut salah seorang pedagang, Rizal, kondisi seperti yang tampak sudah terjadi sejak lama, sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan dibenahi dan diperbaiki.
Padahal berdasarkan informasi yang didapatkannya dari Satuan Tugas Pasar Dinas Perdagangan dan Perindutrian Kota Pekanbaru, para pedagang yang berjualan di sekitar Jalan Teratai, akan segera ditertibkan untuk dialihkan ke dalam Pasar Higienis.
"Saya waktu pemindahan tahap pertama sudah masuk ke dalam pasar ini (Pasar Higienis), tapi keluar lagi karena penertiban yang dilakukan tidak merata. Sehingga masih banyak pedagang yang berjualan di luar, karena terus merugi berjualan di dalam, saya ikut lagi pindah keluar," kata pria usia 30 tahunan itu.
Persoalan kembalinya pedagang dari dalam Pasar Higinenis ke Jalan Teratai, kata Rizal, juga dipicu karena masih belum memadainya kondisi Pasar Higienis.
Selain area parkir yang dinilai sempit, tembok bangunan bekas bangunan SD yang kini jadi Pasar Higienis, juga dirasa mengganggu suasana berjualan bagi pedagang.
Mereka menilai, sangat setuju jika Pemko Pekanbaru memang berencana memindahkan pedagang ke dalam Pasar Higienis, asal secara merata atau seluruhnya.
Sebab mereka juga prihatin dengan kondisi Pasar Higienis yang semakin tak terawat, ditambah dengan sudah banyaknya fasilitas rusak dan hilang. Diantaranya, kabel listrik, rolling door, klosed wc, terali penutup parit, mesin air, tangki air, besi pembatas lapak dan lainnya.
"Kami setuju untuk pindah asal para pedagang di luar ditertibkan merata," imbuh, Rizal dan rekannya Idon.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru, Ingot Hutasuhut, dikonfirmasi, terkait kesiapan pihaknya mewujudkan rencana pemindahan para pedagang di sekitar Jalan Teratai ke Pasar Higienis mengatakan tengah melakukan langkah persiapan.
Namun, pernyataan serupa sebenarnya telah ia sampaikan beberapa waktu silam. Bahkan berkali-kali kalimat yang sama terus diulang.
"Kita juga sedang koordinasikan dengan pihak- pihak terkait, di samping penempatan pedagaag di Pasar Higienis termasuk juga untuk pengelolaannya sedang dikaji. Apakah oleh Pemko, PD Pasar, atau bermitra dengan pihak ketiga sesuai ketentuan yang berlaku," singkat dia.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru awalnya sudah menggelontorkan anggaran untuk pembangunan Pasar Higienis sebesar Rp 2,7 Miliar. Namun, setelah pembangunan selesai pasar tidak ditempati pedagang, Pemko kembali mengucurkan dana untuk renovasi pasar higenis sekitar Rp 1,2 Milliar lagi. Pasar higenis yang dibangun semula adalah bangunan SD 019. (**)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id