LAPORAN: FATMA KUMALA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Generasi Baru Indonesia (GenBI) menggelar malam puncak Generasi Muda Menginspirasi (GMM) ketiga di Warkop Pinggiran 45 Pekanbaru, Minggu 29 April 2018.
Acara ini dimeriahkan oleh penampilan Band Senjakala, Band Esential, Soulcoustic, Penampilan Disabilitas, Competer, Malam Puisi Pekanbaru, Suku Seni Riau, dan Stand Up Comedy Pekanbaru.
Kemudian, dialog interaktif dari Founder English Generation Community dan Pekanbaru Smart Community.
Pembina GenBI, James Tampubolon mengatakan, di malam puncak GMM 3 ini, GenBI juga mengadakan lelang baju yang merupakan donasi dari distro di Pekanbaru dan kedai Kopikirapa. Hasil lelang tersebut nantinya akan disumbangkan untuk sekolah tertinggal.
“Kami juga menghadirkan penampilan spesial dari anak-anak disabilitas. Mereka akan bawakan alat musik angklung. Bagaimanapin GenBI komunitas sosial dan ruang lingkup sosial luas, sekalian kami kasih kesempatan buat anak-anak disabilitas nampil supaya masyarakat teredukasi kalau anak-anak disabilitas juga bisa berprestasi,” katanya.
“Kami juga ingin mengedukasi kalau anak-anak disabilitas berhak mendapatkan perlakuan yang sama di lingkungan masyarakat,” lanjut James.
Sementara, ketua panitia GMM 3, Yuni Angraini menyebutkan saat ini sudah ada Rp 30 juta donasi yang berhasil dikumpulkan GenBI. Uang tersebut hasil dari penjualan-penjualan yang dilakukan oleh GenBI selama dua bulan.
"Total donasi sebelum malam puncak sudah Rp 30 juta. Penggalangan dana ini kami lakukan sudah 2 bulan sebelum malam puncak. Ada yang jualan makanan, terus jual baju layak pakai dari donasi2 dermawan yang kami jual di Car Free Day,” katanya kepada Riauonline.co.id.
Disampaikan Yuni, tujuan diadakannya malam puncak ini untuk mengajak anak muda sama-sama aktif berkegiatan sosial dan sama-sama menjadi anak muda yang menginspirasi. Tujuan lainnya, menegaskan kepada masyarakat bahwa kegiatan penggalangan dana yang dilakukan GenBI selama 2 bulan bukan hal yang tidak ada arah tujuannya.
“Biar masyarakat juga tahu, kalau kegiatan amal GenBI memang ada. Dan kita sama-sama untuk terus peduli ke sesama dan saling membantu. Terutama masalah pendidikan di Riau yang masih tertinggal,” jelasnya.
Donasi yang sudah terkumpul nantinya akan disalurkan ke Sekolah Dasar (SD) Marginal yang berada di desa plasma 4 Kecamatan Pucuk Rantau, Kabupaten Kuantan Singingi.
“Rencana disalurkan tiga minggu setelah acara malam puncak ini. Selain donasi, kami juga akan buka rumah baca GenBI di sekolah tersebut,” ucapnya.
Bahar Aji, pelaku seni dari Rumah Kreatif Suku Seni Riau mengakui bangga bisa menjadi bagian dari pengisi acara GMM 3 GenBI. “Kami bersedia tampil karena ini acara sosial, beramal,” katanya.
Aji bersama Suku Seni Riau di malam puncak GMM ini menampilkan pertunjukan teater tubuh dengan judul “Kewaktuan”.
Pertunjukan teater tubuh ini menceritakan tentang bagaimana kita harus menyikapi tentang waktu. Kehidupan tidak bisa lepas dari waktu. Waktu juga memiliki batas, ada awal ada akhir. Dengan proses latihan selama satu bulan, Aji mengatakan karyanya ini baru pertama kali ia tampilkan di publik.
“Saya gabung di suku sejak awal berdiri di bulan Oktober 2017. Dan “kewaktuan” ini baru pertama ditampilkan di depan publik,” sebutnya.(2)