RIAU ONLINE, SIAK - Lahan sawah di Kecamatan Bungaraya seluas 2.202 Ha merupakan salah satu wilayah pengembangan tanaman pangan utama di Kabupaten Siak. Budidaya tanaman pangan khususnya padi terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan serta mendukung program swasembada melalui peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai.
Upaya peningkatan produksi ini tidak terlepas dari usaha pengamanan produksi dari serangan hama dan penyakit. Salah satu hama penting yang harus dikendalikan dalam usaha budidaya tanaman padi adalah tikus.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Nurul Huda, saat dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu, 21 April 2018, mengatakan, agar hasil pertanian meningkat dan aman dari serangan hama tikus, petani harus melakukan pembasmian secara serentak, dengan dibekali teknik yang baik.
"Bersama-sama petani kami melakukan membasmi hama padi (tikus) sebelum masa tanam dengan menggunakan bahan kimia," ujarnya.
Dijelaskannya, selain dengan cara kimiawi dilakukan dengan cara alami yaitu pemanfaatan burung hantu. Kemudian dengan cara gropyokan di setiap awal musim, yaitu dengan cara memburu, menggali dan melakukan pengemposan pada liang-liang aktif. Cara ini dinilai efektif menekan populasi tikus jika dilakukan secara kompak dan menyeluruh, terutama pengemposan pada liang tikus.
"Jadi setiap awal musim tanam, kami bersama petani rutin melakukan pembasmian hama tikus tersebut," jelas Nurul Huda.
Sebab kalau dibiarkan, kata Nurul Huda, hewan pengerat ini mampu menimbulkan kerusakan dalam hamparan yang cukup luas, dengan intensitas ringan hingga gagal panen. Tidak ada varietas padi yang tahan terhadap serangan hama ini.
"Seekor tikus dapat menyerang daerah yang berjarak 200 m dari liangnya, dan mampu berpindah hingga 2 km. Sehingga menimbulkan kerusakan yang cukup merugikan jika tidak dikendalikan karena populasinya cepat bertambah dan mampu menyerang dalam areal yang luas. Dengan demikian, pengendalian tikus menjadi hal penting yang harus dilakukan setiap waktu," tutur Nurul Huda.
Senada dengan itu, petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kampung Tuah Indrapura, Nining Andriyani, mengatakan, pada masa tanam ini para petani harus mewaspadai serangan hama tikus sawah.
Walaupun dengan peralatan seadanya, bersama para petani padi dapat memaksimalkan hasil tangkapan hama sawah ini.
"Dengan kerjasama dan komunikasi yang intens semoga dapat menjadikan semangat bagi para petani dalam meningkatkan kuantitas dan mutu hasil panen padi di sini," harapnya.
Tim PPOT Bungaraya terdiri dari penyuluh pertanian wilayah keja penyuluh pertanian lapangan (PPL WKPP) Kampung Bungaraya, Tuah Indrapura, Jayapura, Buantan Lestari, Kemuning Muda, Jati Baru dan Langsat Permai.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id