LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG
RIAUONLINE, PEKANBARU - Kepala Bidang Research dan Advokasi Forum Indonesia Transparansi Anggaran (FITRA) Riau, Tardmizi mengungkapkan adanya kekurangan anggaran dana dalam penanganan masalah Karhutla tahun ini.
"Ideal anggaran ini sekitar 30 miliar lah, sekarang hanya 7,1 miliar, ada 29 identifikasi dari kita. Dan itu sudah spesifikasi berdasarkan OPD masing-masing," ungkapnya, Jumat, 2 Maret 2018.
Dikatakan Tarmidzi, meskipun bencana Karhutla pada tahun sebelumnya tidak besar, tapi basis permasalahan Karhutla ini bisa dipelajari pada tahun 2015 itu.
"Masing-masing OPD harus berbagi peran agar tidak terjadi tumpang tindih lagi, mereka harus berbagi peran, sebab kerugian dari karhutla ini sangat multi, ini juga harus dibiayai dengan anggaran yang cukup," ungkapnya.
Selama ini, lanjut Tarmidzi, anggaran sangat minim, adapun program yang selama ini dijalankan pemerintah tidak begitu spesifik.
"Misalnya kurangnya upaya langsung pencegahan, pengendalian dan lainnya, justru pemerintah disibukkan dengan upaya penanggulan. Makanya saat ada kebakaran pemerintah menjadi sibuk," tuturnya.
Tarmidzi juga mengatakan bahwa daerah pun harus memetakan skema pencegahan pengendalian, agar bisa berupaya sendiri dalam mencegah Karhutla.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id