Polda Riau Mohon Maaf untuk Insiden Bocah Tertembak Airsoft Gun

TEMBAK.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepolisian Daerah Riau meminta maaf kepada keluarga korban insiden tertembaknya seorang bocah berusia 14 tahun di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo menyampaikan bahwa pihaknya prihatin dengan insiden tersebut. Dia juga memastikan tiga oknum Polisi Meranti akan diproses oleh Propam Polda Riau secara profesional.

"Kita memohon maaf atas kejadian ini, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja," kata Guntur.

"Tapi percayakan penanganan semuanya ditangan kepolisian, kita akan lakukan (penyelidikan insiden tersebut) secara profesional," lanjutnya.

Hal senada disampaikan Kapolres Meranti, AKBP Laode Proyek. Kepada wartawan, Laode menyampaikan permohonan maaf sebesarnya kepada keluarga dan masyarakat. Dia yang dijumpai sedang berada di RSUD Arifin Achmad memastikan seluruh biaya perobatan dan penanganan medis akan ditanggung kepolisian.

Insiden tertembaknya Ujang terjadi pada Selasa, 13 Februari 2018, kemarin di Kecamatan Rangsang Barat. Kejadian berawal saat korban diamankan Polisi karena mencuri makanan warga pada Minggu, 11 Februari 2018, malam di Desa Lemang.



 

 

Baca Juga Tiga Oknum Personel Polres Meranti Diperiksa, Diduga Tembakan Bocah

Usai diamankan, korban dibawa ke Mapolsek Rangsang Barat. Kepala Desa setempat bernama Edi dan sejumlah warga turut menggiring bocah itu ke kantor polisi. Karena Ujang masih di bawah umur, maka diambil jalan mediasi, dengan cara memanggil pihak keluarga Ujang. Namun, Ujang yang diketahui berasal dari keluarga yang "broken home" dan kini tinggal sama neneknya tidak kunjung datang ke kantor polisi.

Orangtua Ujang diketahui telah berpisah. Ibunya disebut bekerja di Malaysia sementara ayahnya kembali menikah. Sementara Ujang tinggal bersama neneknya.

Berhubung pihak keluarga tidak kunjung tiba, Ujang dititipkan sementara di kantor polisi. Beberapa hari setelahnya, atau Selasa,13 Februari 2018, seorang personel Polsek Rangsang Barat berinisial Briptu BS, mendapati ponsel pintarnya hilang. Hal itu terjadi saat Briptu BS usai melaksanakan Shalat Subuh.

Sementara, setelah ponselnya hilang, Ujang juga tidak terlihat lagi berada di Mapolsek. Briptu BS bersama dua rekannya, Brigadir RM dan Bripda HA mencari Ujang dan akhirnya berhasil ditemukan di kawasan Jalan Dusun Gema Desa Sialang Pasung. Saat digeledah, ternyata HP tersebut memang ada di saku celananya.

Namun Ujang melawan dan menggigit tangan Briptu BS hingga luka dan mengucurkan darah‎. Gigitan Sy tak kunjung lepas. Melihat hal itu, Bripda HA mengeluarkan senjata jenis Air Softgun untuk memberikan peringatan terhadap Sy, namun tak digubris.

Tanpa disadari Bripda HA ternyata pengaman senjata tersebut tak terkunci sehingga terlepas tembakan dan mengenai bahu kanan Ujang. Insiden itu saat ini masih didalami oleh Propam Polda Riau. (**)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id