RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Komisi Pemiliham Umum (KPU) Riau, Nurhamin menjelaskan kenapa mereka sampai menyiapkan sebuah prosesi penerimaan pasangan calon Gubernur Riau yang berbeda dengan wilayah lainnya di Indonesia.
Hari pertama penerimaan calon Gubernur Riau, berkas pasangan calon Syamsuar dan Wakilnya, Edy Nasution dilakukan dengan cara yang cukup unik. Pasangan ini diperlakukan seperti penganten.
Sebelum memasuki kantor KPU Riau, mereka disambut mengunakan kompang, pencak silat serta diarak dan didudukkan seperti penganten lengkap dengan pernikahan warga Melayu.
"Cara yang unik ini tujuannya untuk sosialisasi. Ini kami kemas agar perhatian publik tertuju kepada kami. Ini juga kami kemas agar timbulnya suasana gembira dan pemilih agar tertarik dan beramai-ramai ke TPS," katanya di kantornya, Senin, 8 Januari 2018.
Selain itu, upaya ini juga agar dapat meredam situasi politik yang mulai memanas menjelang tahap-tahapan berikutnya. Selain itu, KPU Riau juga menggabungkan perpaduan antara budaya Melayu dengan situasi formal.
"Untuk persiapan ini sudah tiga kali kami rapatkan. Karena kami inginkan adanya perbedaan dengan Provinsi lain di Indonesia. Kami mengambil inisiatif untuk mengangkat nilai-nilai budaya lokal dan dikombinasikan dengan cara pendaftaran formal,"imbuhnya bangga.
Namun disadarinya kekurangan masih terasa kala pasangan Syamsuar dan Edy Nasution maju menjadi pendaftar pertaman. Menurutnya masih lamanya waktu untuk mengecek ulang berkas yang mereka bawa merupakan kekurangan dalam pendaftaran ini.
"Dengan cara kami mengemas tadi mudah-mudahan apa yang kami harapkan dapat tersosialisasikan. Meskipun masih ada kekurangan," tutupnya. (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id