RIAU ONLINE, PEKANBARU - Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Pekanbaru mencatat sebanyak 293 kasus HIV/Aids di ibu kota Provinsi Riau sepanjang Januari-November 2017.
Angka tersebut diprediksi tidak akan jauh berbeda dengan 2016 silam, di mana terdata sebanyak 448 kasus ODHA (Orang Dengan HIV/Aids).
"Jika dibandingkan dengan 2016, angkanya tidak jauh berbeda. Tahun 2016 tercatat 448 kasus dan 2017 sampai November 293 kasus. Kemungkinan angkanya tidak akan jauh berbeda," kata Ketua KPA Pekanbaru, Ayat Cahyadi di Pekanbaru, Rabu 3 Januari 2018.
Ayat yang juga menjabat sebagai wakil walikota Pekanbaru merincikan dari 293 kasus HIV/Aids, 186 diantaranya terdiri dari kasus HIV sementara sisanya 107 kasus penderita Aids.
Lebih jauh, jika ditilik selama 17 tahun terakhir atau data dari tahun 2000 hingga 2017, tercatat sebanyak 2.461 warga Kota Madani menderita HIV dan Aids.
Dari angka tersebut, 177 diantaranya meninggal dunia akibat kasus tersebut. Ayat mengatakan pihak terus berupaya menekan angka penderita HIV/Aids dengan menyosialisasikan hidup sehat kepada masyarakat.
"Kita terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat Pekanbaru. Kita berikan mereka pemahaman tentang, apa itu HIV Aids dan berusaha menjauhinya dengan melakukan pola hidup hidup sehat," tuturnya.
Pola hidup sehat yang dimaksud adalah tidak melakukan sek bebas, tidak menggunakan narkoba, tidak melakukan hubungan sesama jenis dan selalu mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya juga telah membentuk kader Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) yang ada di setiap kecamatan.
"Kader-kader PIKM ini bergerak dilapangan dibantu dengan kawan-kawan yang bergerak dibidang pencegahan HIV/Aids," urainya.
Selain itu, pihaknya juga sudah menepatkan tim relawan yang ditempatkan di seluruh Puskemas. Mereka bertugas melayani masyarakat yang ingin melakukan tes HIV Aids.
"Silahkan cek VCT (voluntary counseling and testing) atau tes HIV Aids di Puskemas. Itu gratis dan hasilnya dirahasiakan," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data yang berhasil dihimpun di Dinas Kesehatan Pekanbaru sepanjang 2017 terdata 242 ibu rumah tangga (IRT) yang terjangkit virus HIV dan Aids. Bahkan khusus pada kasus Aids, lebih tinggi dari penjaja seks bebas yang tercatat hanya 50 kasus sementara IRT tercatat 116 kasus.
Ayat menyebutkan, penyebarannya juga sulit diditeksi karena masyarakat masih malu-malu untuk melakukan test VCT. Penyakit ini sangat mudah tertular dari seorang ayah yang doyan jajan di luar.(2)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id