RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sebulan lebih teka-teki dan misteri menyelimuti hilangnya sopir Go Car, Ardhie Nuraswan, akhirnya terungkap juga oleh Polresta Pekanbaru.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru menangkap empat pelaku diduga melakukan pembunuhan dan perampokan terhadap Ardhie. Sedangkan pelaku lainnya masih diburu.
"Pelaku enam orang, empat di antaranya kita amankan. Dua masih dalan proses pengejaran," ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto, Senin, 27 November 2017.
|
Mobil Sopir GoCar Ardhie Ditemukan Di Jurang Di Sumatera Utara Innalillahi, Positif Ternyata Kerangka Di Kandis Mayat Sopir Go Car |
Penangkapan pelaku dilakukan di tempat dan waktu berbeda. Ada pelaku ditangkap di Provinsi Banten, Simalungun, Provinsi Sumatera Utara dan Pekanbaru.
Selain pelaku, tutur Kapolresta Pekanbaru itu, polisi juga mengamankan barang bukti milik korban. Di antaranya mobil merk Zusuki Ertiga BM 1654 NV warna putih. Mobil itu dikendarai korban saat menjemput pelaku di daerah Kecamatan Tampan, 22 Oktober 2017 lalu, saat menerima pesanan taksi online. Go Car.
Mobil tersebut sudah ditemukan dalam jurang di Kecamatan Karo, Sumatera Utara, Selasa, 14 November 2017. Mobil tersebut ditemukan dalam kondisi rusak parah di bagian depan, samping dan belakang.
"Identitas dan pengakuan pelaku juga sudah kita dapatkan. Bagaimana proses mobil tersebut sampai di sana (jurang), termasuk proses pengamanan barang bukti," papar Susanto.
Mobil itu diduga sengaja dimasukkan ke jurang oleh pelaku untuk menghilangkan barang bukti. Sementara, lokasi pembunuhan dilakukan pelaku di Pekanbaru. "Jasad korban dibuang di wilayah Siak," tuturnya.
Ardhie dilaporkan hilang saat menerima orderan pada 22 Oktober 22 Oktober 2017. Sebelumnya juga ditemukan tulang belulang berserakan di Kabupaten Siak yang diduga Ardhie.
|
Di Kampus, Ardhie Dikenal Berasal Dari Keluarga Mampu Lika-Liku Keluarga Dan Rekan Ardhie Sesama Driver Go Car Mencari Keberadaan Korban |
Untuk memastikan apakah tulang tersebut milik Ardhie, kepolisian sudah mengirimkan sampel deoxyribonucleic acid (DNA) ke Labfor Mabes Polri. Sayangnya, hingga kini hasilnya belum diketahui.
Dijadwalkan hasil tes DNA keluar tiga hari lagi. "Sambil menunggu identifikasi ilmiah, kita terus memperdalam alat bukti. Bagaimana proses penjemputan dan pembuangan korban," pungkas Susanto.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id
