RIAU ONLINE - Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meyakini sel teror ISIS telah menyebar di Indonesia. Ia mengkhawatirkan Islamic State dapat menghidupkan sel-sel tersebut buat merongrong keamanan nasional.
"Ternyata setelah diadakan pengamatan, hampir di semua provinsi kecuali Papua ada sel-sel ISIS, tapi bentuknya sel tidur," ujarnya.
"Sel-sel tidur ini bisa dengan mudah bergabung dengan sel radikal lain." lanjutnya.
Baca Juga: Mantan Pejuang ISIS: 4 Bulan Saya Hidup di Neraka
Pernyataan Nurmantyo disampaikan di tengah perdebatan seputar revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Terorisme. TNI mendesak agar dilibatkan dalam operasi anti teror yang selama ini diemban oleh Kepolisian Indonesia.
Revisi UU Anti Terorisme dianggap mendesak terutama setelah kelompok Maute melancarkan jihad di kota Marawi, Filipina, tiga pekan silam. Maute dan sejumlah kelompok militan mengatasnamakan Islam di Filipina telah menyatakan bergabung dengan Islamic State.
Sejauh ini kelompok militan masih menguasai 20 persen kota Marawi, menurut militer Filipina. Sejak itu, dilansir dari dw.com, TNI dan Kepolisian meningkatkan patroli laut serta aktivitas intelijen menghadang masuknya sel teror dari Filipina Selatan ke Indonesia.
"Loncatan dari Marawi ke Bitung, Morotai, Tarakan, dan seterusnya itu loncatannya yang mudah," kata Nurmantyo.
Saat ini, Indonesia, Malaysia dan Singapura menyiagakan aparat keamanan menyusul dugaan pergerakan simpatisan ISIS di Asia Tenggara. Awal pekan ini, Singapura menangkap seorang buruh rumah tangga ingin bergabung dengan ISIS.
Klik Juga: Sebelum Menyerah, Anggota ISIS Warga Amerika Ini Berteriak-Teriak
Tersangka Izzah Zahrah al-Ansari itu awalnya berniat terbang ke Suriah. Sejak 2015 Singapura mengklaim telah menangkap setidapnya 14 simpatisan ISIS berkewarganegaraan lokal.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline