Kamu Penggila Bola, Sudah Tahu Klub Tertua di Indonesia?

PSM-MAKASSAR.jpg
(FOUR FOUR TWO.COM)

RIAU ONLINE - Sepakbola nasional baik level klub maupun tim memang jarang gemilang. Namun, semangat dan animo masyarakat Indonesia tentang permainan 22 orang yang berebut si kulit bundar tak pernah mengendur. Nyaris semua pria Indonesia menjadi penggila bola

Bagi masyarakat Indonesia, sepakbola kerap menjadi setitik air di padang pasir jika melihat situasi negara yang diterpa beragam isu politik.

Tapi tahukah Anda klub sepakbola tertua di tanah air?

Pada zaman kolonialisme Belanda, klub-klub amatir bertebaran di seantero nusantara. Namun jika bicara yang tertua, dilansir dari Okezone.com, setidaknya terdapat dua versi Gymnastiek Vereeniging dan Makassarsche Voetbalbond (MVB) yang menjelma sebagai PSM Makassar.

Di saat negeri ini masih di bawah ketiak Belanda dan belum ada yang namanya Republik Indonesia, lahirlah sebuah klub atau perkumpulan olahraga yang mencakup senam, tenis dan atletis di Kota Medan pada 16 November 1887.

Baca Juga: Aksi Kekerasan Masih Hantui Sepakbola Indonesia

Disebutkan, laga resmi level internsional Gymnastiek Vereeniging mengikuti terjadi pada awal 1890. Saat itu klub yang sebagian besar dihuni oleh orang-orang kulit putih itu menjamu klub asal Penang, Malaysia. Entah berapa skor akhir dalam laga tersebut.

Klub tertua versi lainnya disebutkan adalah Makassarsche Voetbalbond (MVB), yang merupakan klub khusus sepakbola profesioanl pertama di nusantara. Klub yang menjelma sebagai PSM Makassar ini tercatat lahir pada 2 November 1915.


Namun ternyata, menurut Nico van Hoorn dari pihak arsip KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal Land- en Volkenkunde) atau Institut Studi Asia Tenggara dan Karibia asal Belanda ditemukan data yang berbeda. MVB dinyatakan sedianya lahir setahun kemudian, yakni 27 Februari 1916.

Versi itu diketahui berdasarkan arsip surat kabar Macassaarsche Courant yang terbit 1 Maret 1916. Sebuah artikel bertajuk "Sepakbola Makassar" yang dimuat surat kabar tersebut, berisikan terkait pembentukan MVB.

Klik Juga: Begini Perjalan Panjang Ezra Walian Menjadi WNI

Pembentukan MVB resmi setelah digelarnya rapat yang melibatkan 12 wakil serikat sepakbola lokal di "Kota Daeng" itu. Pembentukan MVB dengan jajaran pengurusnya diketuai ML Hartwig, serta E Bouvy sebagai wakil ketua.

Jika biasanya klub-klub sepakbola di Pulau Jawa terklasifikasi kelas masyarakat, klub yang kelak jadi kesayangan masyarakat Sulawesi Selatan itu justru sudah "ber-bhinneka". Tim yang diisi oleh para pemain dan staf yang sudah berbaur, baik Belanda, Tionghoa hingga primbumi.

Setelah resmi dibentuk, MVB tak hanya di kenal di antara klub-klub lokal nusantara, tapi juga dikenal tim-tim luar Hindia Belanda. Pada 2 Juli 1928, bisa dikatakan menjadi catatan pertama MVB berlaga kontra tim asing, saat itu berhadapan dengan tim nasional Australia.

Ketika tim asal Negeri Kanguru itu mempersiapkan diri jelang Olimpiade 1928, MVB telah dianggap sebagai lawan tanding yang tangguh. MVB hadir di laga pemanasan mereka yang berakhir 2-1 buat kemenangan timnas Australia.

Lihat Juga: Ke Aceh Timur, Squad PSPS Riau Siap Kandaskan Ambisi PSBL Langsa

Pada 1942, Jepang masuk nusantara. Pergeseran kekuasaan tersebut turut merubah nama MVB menjadi PSM Makassar. Di zaman pendudukan Jepang, berbagai nama yang berbau Belanda dilarang. Termasuk MVB, lantaran terdapat orang Belanda.

Sejumlah orang Belanda di MVB ditangkapi hingga nasib MVB hampir di ujung tanduk. Namun, setidaknya bisa bertahan karena menuruti aturan Jepang, dengan mengganti nama dari MVB menjadi PSM Makassar.

Pasca-kemerdekaan, PSM Makassar menjadi salah satu tim tangguh di era perserikatan. Di era tersebut, klub berjuluk “Juku Eja” itu terhitung telah empat kali mengenyam gelar juara, yakni tahun 1957, 1959, 1965 dan 1966. Sementara di era Liga Indonesia juga sudah empat gelar dikoleksi, yakni di musim 1994/1996, 1995/1996, 1999/2000, serta 2008.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline