RIAU ONLINE - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly menyebut wajah ratusan narapidana di rumah tahanan (Rutan) Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, kabur. Sebab, sudah mendapatkan perlakuan yang sangat di luar batas dari petugas.
"Yang di sana (para napi) wajar dia lari. Orang wajar melepaskan diri dari neraka. Sudah tidak kuat, tidak tahan. Kalau harus bayar Rp 100 juta bisa, mending bayar," tukas Yasonna di Gedung Pengayoman Kemenkumham, dikutip dari Liputan6.com, Rabu, 10 Mei 2017.
Yasonna mengungkap saat kunjungan pada Minggu, 7 Mei lalu, banyak hal yang diadukan para napi di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru. Pengaduan yang ia terima di antaranya terkait praktik pugutan liar (Pungli) dengan dalih kelebihan kapasitas hingga pelayanan makan yang tidak manusiawi.
Baca Juga: Menteri Hukum dan HAM Sebut Nama Taufik Dibalik Kaburnya 448 Tahanan
Oknum petugas Rutan, ungkapnya, bermain dengan menjejalkan narapidana ke dalam satau ruangan hingga penuh sesak. Mereka harus membayar sekitar Rp 1 juta, jika ingin mendapatkan sel yang lebih lega. Ada pula bentuk pemerasan dengan meminta uang dari fasilitas lain, bahkan mencapai Rp 2 juta.
"Itu yang bikin saya marah. Makan itu seperti ngasih makan anjing di bawah gitu. Ini zaman sudah 70 tahun merdeka," ujar dia.
Untuk itu, Yasonna meminta Kapolda Riau untuk mengusut tuntas praktik tersebut. Dengan begitu, harapnya, oknum petugas itu dapat diseret untuk merasakan perihnya berada di dalam jeruji besi.
Klik Juga: (Video) Menkum HAM Emosi dan Pukul Meja Sipir Penjara Doyan Meras Tahanan
"Persoalan yang di Rutan Pekanbaru bukan soal pelariannya saja. Dari pelarian itu ada sesuatu yang sangat bobrok dalam sistem kita," kata dia.
"Oleh karena itu, manusia seperti itu harus dipecat! Minta Pak Kapoda pastikan dia masuk (penjara). Cari unsurnya," tegas Yasonna.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline